Dalam pernyataan bersama, Fernandes dan Kamarudin membantah tuduhan melakukan kesalahan atau penyalahgunaan wewenang sebagai direktur AirAsia. "Kami tidak akan merugikan perusahaan yang telah kami bangun sepanjang hidup untuk membangun status global mereka saat ini," kata mereka.
AirAsia mengatakan tidak pernah membuat keputusan pembelian yang didasarkan pada sokongan Airbus. Pihak maskapai akan bersikap kooperatif dengan Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) yang sedang menyelidiki kasus.
Berdasarkan laman Bloomberg, MACC sedang menyelidiki dugaan kasus korupsi yang menyeret AirAsia Group ini. Diduga, suap Airbus SE ini senilai US$ 4 miliar.
Dalam dokumen yang memuat kasus Airbus, dinyatakan bahwa pabrikan pesawat tersebut membayar US$50 juta dalam bentuk sponsor kepada sebuah tim olahraga yang dimiliki bersama oleh dua eksekutif AirAsia. Dana sponsor tersebut diduga sebagai hadiah atas pesanan 180 unit pesawat, yang kemudian diubah menjadi 135 unit. Para eksekutif tersebut tidak disebutkan namanya.
BISNIS