TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berbela sungkawa atas meninggalnya toko besar Nahdhatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid atau bisa disapa Gus Solah.
"Innalillahi wa inna illaihi rojiuun. Turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Kiai Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, salah satu tokoh bangsa dan seorang Ulama Besar yang saya kagumi," kata Erick melalui akun sosial media Instagram pribadinya, Senin, 3 Februari 2020.
Erick berdoa dengan meninggalnya saudara kandung dari Gur Dur tersebut agar bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi Maha Pencipta. Kemudian untuk Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau akrab disapa Ipang Wahid agar diberikan diberikan kesabaran atas kepergian Ayahnya.
"Semoga amal ibadah Gus Sholah diterima Allah SWT, dilipatgandakan semua amal ibadahnya, diampuni semua kesalahannya," ujar Erick.
Salahuddin Wahid lahir pada 11 September 1942 di Jombang, Jawa Timur. Ia merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan arsitektur. Semasa hidup ia memilik banyak rekam jejak di sejumlah organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua PBNU periode 1999-2004 dan Ketua ICMI (Ikatan Cedekiawan Muslim Indonesia) tahun 2001-2003.
Sebelum meninggal, Gus Solah sempat dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta karena kondisinya kritis. Beberapa hari sebelum kritis, Gus Solah sempat menjalani tindakan medis ablasi. Operasi itu dilakukan karena ada masalah pada selaput jantungnya.
Setelah operasi, Gus Solah pun diperbolehkan pulang. Namun beberapa hari di rumah, tubuh Gus Solah kembali lemas sehingga keluarga membawanya kembali ke rumah sakit. Jenazah Gus Sholah bakal dimakamkan di area Pesantren Tebuireng, Jawa Timur pada Senin sore, 3 Februari 2020.