TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika mempertimbangkan akan mengirim imbauan melalui SMS yang disebarluaskan kepada pengguna ponsel, atau lazim disebut SMS blast, guna mengajak masyarakat agar tidak mempercayai hoaks virus corona.
"Kita sedang siapkan supaya (informasi) di-blast (sebarluaskan melalui SMS)," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, usai jumpa pers tentang virus corona di kompleks kementerian, Senin, 3 Februari 2020.
Kominfo menjaring 54 hoaks virus corona di media sosial dan platform berkirim pesan pada periode 23 Januari-3 Februari. Kementerian menyatakan mereka juga bekerja sama dengan penyelenggara platform digital untuk mengatasi hoaks tentang corona.
Johnny meminta masyarakat yang mengetahui bahwa informasi tersebut adalah hoaks untuk memberi informasi yang benar dan menyebarkannya ke orang lain. "Kalau hanya dari Kominfo, tidak akan mencapai semua," kata Johnny.
Kominfo meminta masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang beredar dari sumber-sumber yang resmi, antara lain situs Kementerian Kesehatan kemkes.go.id dan Kementerian Luar Negeri kemlu.go.id.
Pemerintah sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah penyebaran virus corona ke Indonesia, antara lain mengkarantina warga negara Indonesia yang dipulangkan dari Cina di Natuna.
Pemerintah akan menutup penerbangan dari dan menuju Cina mulai Rabu (5/2) pukul 00.00. Selain itu, untuk sementara kebijakan bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara Cina yang tinggal di daratan Cina dicabut.
ANTARA