TEMPO.CO, Manado - Pembangunan Bandara Sam Ratulangi Manado, Provinsi Sulawesi Utara, ditargetkan rampung pada Desember 2020, guna mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di daerah tersebut.
"Perpanjangan runway dan terminal Bandara Samrat yang menelan anggaran sebesar Rp 477 miliar ini direncanakan selesai akhir tahun 2020, mengingat kunjungan wisman ke Sulut semakin banyak," kata General Manager AP I Bandara Sam Ratulangi, Minggus Gandeguai di Manado, Senin, 3 Februari 2020.
Dia mengatakan untuk mendukung program pemerintah Sulawesi Utara dalam meningkatkan kunjungan wisman guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.
"Pemerintah menilai sektor pariwisata akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi," katanya.
Dia mengatakan pekerjaan perluasan Bandara Sam Ratulangi, dengan luasan areal 30 ribu meter persegi segera direalisasikan.
Dia mengatakan proyek senilai Rp 477 miliar tersebut akan rampung pada Desember 2020. "Perluasan bandara yang selesai pada Desember 2020 akan menjadi kado Natal bagi masyarakat Sulawesi Utara," kata Gandeguai.
Bukan hanya perluasan, menurut Gandeguai, pekerjaan proyek mencakup berbagai fasilitas pendukung, yang akan dikerjakan PT Adhi Karya sebagai perusahaan pemenang tender.
"Sejak Pak Presiden Jokowi meninjau bandara pada waktu lalu, kemudian mencanangkan perluasan terminal. Dan saat ini, segera dikerjakan pembangunannya," katanya.
Terminal ini, sambung Gandeguai, diharapkan menjadi terminal internasional baru, yang menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara.
"Dalam perluasan terminal dengan luasan 30 ribu meter persegi, khusus untuk terminal internasional. Dengan demikian kapasitas bandara akan meningkat. Yakni dari kapasitasnya 2,6 juta penumpang akan meningkat 5,7 juta penumpang per tahun," katanya.
Kemudian, katanya, akan ada penambahan dari 32 akan menjadi 52 counter check-in.
Kemudian luas parkir juga diperluas yang saat ini hanya untuk kendaraan roda empat dengan jumlah 300 kendaraan menjadi 650 kendaraan.
Pekerjaan ini akan diselesaikan oleh PT Adhi Karya, dan diharapkan bisa selesai tepat waktu.
Pimpinan PT Adhi Karya, yakni Manager Operasional Purwadi Hendro dan Project Manager Ugik Sugiarto mengatakan, akan bekerja secara profesional dengan melibatkan tenaga kerja yang terpercaya.
"AP 1 telah memberikan amanah pekerjaan. Hal itu akan kita kerjakan sebaik-baiknya sehingga selesai pada waktu yang ditetapkan," katanya.
Dengan selesainya bandara nanti bisa mengangkat terkenalnya Indonesia melalui Kota Manado.
Khusus untuk pekerjaan tambahan bangunan serta rehabilitasi, sepenuhnya didukung manajemen pusat.
Untuk tenaga kerja, pihak PT Adhi Karya akan melibatkan tenaga kerja lokal. Hal itu untuk menopang tingkat perekonomian di Sulawesi Utara.
ANTARA