TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merancang pembangunan Jalan Lingkar Pulau Natuna sepanjang 170,34 km. Jalan tersebut dibangun untuk membantu aktivitas wisata, ekonomi, dan transportasi umum di wilayah ini.
"Jalan Lingkar akan mendukung Pusat Kawasan Teluk Buton, di antaranya industri dan perdagangan berbasis migas, dan kawasan pariwisata. Mulai dari kawasan Geopark Nasional atau Geosite Tanjung Datuk hingga Pusat Kawasan Kelarik," seperti dikutip dari akun twitter @KemenPU, Ahad, 2 Februari 2020.
Dari total panjang jalan lingkar tersebut, sepanjang 58,25 km merupakan jalan nasional dan jalan kabupaten serta provinsi sepanjang 112,09 km. Untuk jalan nasional yaitu di ruas Sel Ulu-Ranai 9,39 km, Ranai-Simpang Tanjung 12,43 km, Simpang Tanjung-Tanjung Datuk 34,67 km, dan Tanjung Datuk-Teluk Buton 1,76 km.
Sementara jalan provinsi terdiri dari Trans Batubi-Simpang Harapan Jaya 28,18 km dan Kelarik-Trans Batubi 28,27 km. Kemudian jalan kabupaten, ruas Simpang Harapan Jaya-Simpang Sel Ulu 5,45 km dan Teluk Buton-Kelarik 50,19 km.
Adapun peningkatan konektivitas di Pulau Natuna disebut jadi salah satu bentuk kehadiran Kementerian PUPR dalam pembangunan wilayah terluar di Indonesia. 58,25 km. Sebelumnya Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono menyatakan bakal berfokus menyelesaikan pembangunan jalan-jalan di perbatasan, trans atau lintas wilayah dan jalan lingkar di pulau-pulau seperti di Sangihe, Talaud, Yamdena, Morotai, Nias dan Natuna.
BISNIS