TEMPO.CO, Jakarta - Pembelian reksa dana melalui Bareksa kini bisa dilakukan menggunakan uang elektronik OVO. Kedua platform ini resmi bekerja sama agar transaksi reksa dana bisa lebih cepat dan mudah bagi nasabah.
"Ini merupakan langkah awal dari rencana besar kami untuk melakukan sinergi platform e-investment dengan e-money,” kata co-founder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra dalam siaran pers di Jakarta, Ahad, 2 Februari 2020.
Sebelumnya, kata Karaniya, Bareksa juga sudah memulai sinergi e-investment dengan dua e-commerce di Indonesia,Tokopedia dan Bukalapak. “Ini akan menjadi daya dorong berikutnya bagi penetrasi reksa dana nasional."
Karaniya juga menyinggung kisah sukses yang lebih dulu terjadi Cina. Di sana, terjadi sinergi antara platform e-commerce Alibaba, e-money Alipay, dan e-investment Yu'e Bao.
Lebih lanjut, Karaniya mengatakan fitur pembayaran e-money OVO ini ditambahkan untuk mengakomodasi kebutuhan banyak nasabah Bareksa. Saat ini, 70 persen nasabah Bareksa merupakan generasi milenial. Mereka terbiasa melakukan transaksi secara real time dan online.
Baca Juga:
Di sisi lain, berdasarkan laporan riset Morgan Stanley yang dilansir awal 2019, OVO digunakan oleh 73 persen responden yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Situasi iini didorong oleh ekosistem layanan keuangan dan pembayaran OVO yang terus berkembang. Bahkan pada akhir tahun lalu, OVO menjadi unicorn kelima di Indonesia.
Direktur OVO Harianto Gunawan menambah, perusahaannya percaya bahwa kolaborasi bersama Bareksa ini akan membuat budaya investasi semakin mengakar di masyarakat. Tahun 2019, jumlah nasabah Bareksa sudah mencapai 800 ribu orang dengan dana kelola Rp 2 triliun.
Dengan adanya fitur pembayaran reksa dana menggunakan OVO ini, Harianto berharap jumlah transaksi dan nilai dana kelolaan Bareksa akan terus tumbuh. “Sedikitnya dua kali lipat di tahun 2020 dibanding tahun lalu,” kata dia.