TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang maskapai penerbangan AirAsia Indonesia sepanjang 2019 tercatat mencapai 7,96 juta penumpang. Jumlah ini naik 52 persen atau bertambah 2,73 juta, orang dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 5,23 juta penumpang. Sementara khusus untuk Kuartal IV 2019, kenaikannya 30 persen dari periode sama tahun sebelumnya.
“Kapasitas penerbangan AirAsia Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan,” kata pihak AirAsia Group Berhad dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Minggu, 2 Februari 2020.
Kenaikan jumlah penumpang ini sejalan dengan penambahan kapasitas penerbangan yang dilakukan maskapai Low Cost Carrier (LCC) yang juga anggota dari AirAsia Group Berhad. Sepanjang 2019, ada enam rute penerbangan baru yang diluncurkan, yani Jakarta-Belitung, Jakarta-Sorong, Kuala Lumpur-Belitung, Kuala Lumpur-Pontianak, Jakarta-Johor Bahru, dan Surabaya-Lombok.
Adapun angka 7,96 juta ini menyumbang 9,5 persen dari keseluruhan penumpang maskapai penerbangan AirAsia Group Berhad sepanjang 2019 yang mencapai 83,5 juta penumpang. Jumlah penyumbang tertinggi AirAsia global masih berasal dari AirAsia Malaysia sebesar 35 juta. Namun, kenaikan jumlah penumpang AirAsia Malaysia sepanjang 2019 hanya 8 persen.
Di posisi ketiga, AirAsia Filiipina mencatatkan kenaikan jumlah penumpang 25 persen sepanjang 2019. Dari 6,88 juta tahun 2018, menjadi 8,55 juta penumpang di tahun 2019. Keempat, penumpang Thai AirAsia naik sebesar 3 persen, dari 21,56 juta menjadi 22,14 juta.
Kelima, penumpang AirAsia India naik sebesar 39 persen, dari 6,83 juta menjadi 9,26 juta. Terakhir, AirAsia Japan yang naik paling tinggi sebesar 85 persen. Dari 261 ribu tahun 2018, menjadi 485 ribu tahun 2019.