Tempo.Co, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ia lebih khawatir terhadap penyebaran Virus Corona dibandingkan Brexit. Menurut Sri Mulyani, Brexit tidak berdampak langsung terhadap perekonomian. Namun saat ini Indonesia dan dunia, lebih konsentrasi terhadap dampak dari Virus Corona.
"Sekarang kita lebih concern mengenai korona karena magnitude dari pengaruhnya ini masih belum seattle karena kita belum tahu penyebarannya, tingkat kematian yang meningkat secara cepat dari sisi statistik," kata Sri Mulyani di Gedung Djuanda, Jakarta, Jumat, 31 Januari 2020.
Karena itu, kata dia, Virus Corona lebih mungkin memberikan ketidakpastian global. "Kalau Brexit, pertama, sudah diperhitungkan karena sudah lama prosesnya," ujar dia.
Adapun Inggris mengumumkan keputusan keluar dari Uni Eropa hari ini. Sri Mulyani mencermati hal itu, karena bukan berarti tidak ada dampak sama sekali.
Menurutnya, jika pembahasan dia pihak berlangsung alot dan keras, akan berdampak pada seluruh hal yang berhubungan dengan negosiasi antara UK dengan Eropa. Dia menilai Indonesia kalau itu terjadi, perlu diwaspadai karena akan ada suatu keputusan yang tidak menguntungkan kedua belah pihak. "Ini mungkin akan memberikan dinamika yang harus kita baca secara sangat teliti.
"Sampai hari ini, menurut saya dalam jangka pendek tidak ada (pengaruh), namun dalam jangka panjang bagaimana antara Eropa dengan Inggris di dalam melakukan agreement pemisahan itu tetap bisa menjaga kepentingan kedua pihak," kata Sri Mulyani.
Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa setelah menjadi anggota blok ekonomi itu selama 47 tahun dan lebih dari tiga tahun setelah rakyatnya memilih hengkang dalam referendum.
Peristiwa bersejarah yang terjadi pada pukul 23.00 GMT (06.00 WIB) itu ditandai baik dengan perayaan dari kaum pendukung Brexit maupun protes dari kalangan anti-Brexit.