TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 300 pekerja PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) asal Cina yang sedang berlibur Imlek di negara asalnya hingga kini belum kembali ke Tanah Air pasca-merebaknya virus corona. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan tenaga kerja asing tersebut untuk sementara waktu akan digantikan oleh pekerja-pekerja lokal.
Ia menjelaskan, upaya ini dilakukan agar proyek pengerjaan kereta cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan sesuai rencana. "Memang ada pengaruh. Tapi kita coba penuhi dari tenaga kerja lokal," ujar Chandra seusai menghadiri rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat, 31 Januari 2020.
Chandra menjelaskan, manajemen telah memutuskan untuk menahan 300 pekerja tersebut agar tidak lebih dulu kembali ke Indonesia. Kebijakan itu juga sesuai dengan keputusan Pemerintah Cina yang telah menetapkan untuk memperpanjang masa libur nansional hingga 9 Februari mendatang.
Di sisi lain, seumpama ada pekerja Cina yang kini telah terlanjur kembali ke Indonesia seusai menjalani masa liburan, Chandra mengatakan perusahaannya akan melakukan tes uji kesehatan. Tes tersebut untuk memastikan bahwa pekerja tersebut tak membawa virus corona.
Adapun upaya penahanan kepulangan terhadap 300 pekerja Cina tersebut dipastikan tak berdampak pada kinerja KCIC. "Enggak terlalu berefek," tuturnya. Chandra mengklaim perusahaannya tetap menetapkan target masa pengerjaan konstruksi seperti semula.
Sebab, kata dia, saat ini banyak pekerja KCIC asal Cina yang masih tinggal di Indonesia, termasuk komandan proyek. Pada masa libur tahun baru Cina lalu, sebanyak 1.700 dari total 2.000 tenaga kerja asal Negeri Tirai Bambu memutuskan tidak kembali ke negaranya.
Saat ini virus corona telah menyebar di pelbagai negara. Angka kematian akibat virus ini di negara asalnya, Cina, meningkat tajam dan mencapai rekor tertinggi pada Kamis kemarin. Sebanyak 43 korban di Cina tercatat meninggal dan nyaris 2.000 kasus baru teridentifikasi.
Menurut laporan South Morning China Post, 31 Januari 2020, otoritas kesehatan Cina mengatakan 43 kematian akibat virus Corona terkonfirmasi, dengan 42 kematian terjadi di Provinsi Hubei, pusat wabah virus Corona Wuhan. Komisi Kesehatan Hubei mengatakan, dari 42 korban meninggal di Hubei, 30 di antaranya ada di Kota Wuhan, yakni kpta tempat virus Corona jenis baru yang bernama 2019-nCoV ditemukan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | SOUTH MORNING CHINA POST
