Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turis Cina Anjlok karena Virus Corona, Pariwisata Global Goncang

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Seorang pria dari Hubei melintasi Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze di Jiujiang, provinsi Jiangxi, Cina, 31 Januari 2020. Mewabahnya virus corona membuat pemerintah membuat langkah-langkah khusus ke kota-kota lain di provinsi Hubei. REUTERS/Thomas Peter
Seorang pria dari Hubei melintasi Jembatan Sungai Jiujiang Yangtze di Jiujiang, provinsi Jiangxi, Cina, 31 Januari 2020. Mewabahnya virus corona membuat pemerintah membuat langkah-langkah khusus ke kota-kota lain di provinsi Hubei. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Industri pariwisata global yang selama ini mengandalkan kunjungan turis Cina, kini harus bersiap tergoncang karena merebaknya virus corona di negara itu. Wabah virus corona diperkirakan bakal menghantam industri pariwisata global karena efeknya diperkirakan melebihi saat pandemik SARS pada 2003.  

Dari Tokyo hingga London, hotel, kasino, maskapai penerbangan, dan industri retail semuanya menghadapi penurunan tajam wisatawan selama beberapa pekan ini karena pemerintah Cina menutup akses keluar-masuk negara. Padahal,  pada 2018, sekitar 163 juta turis Cina melakukan kunjungan ke luar negeri dan berkontribusi lebih dari 30 persen dari penjualan ritel pariwisata di dunia. Saat pandemik SARS menghantam pada 2003 silam, hanya 20 juta wisatawan Cina yang melakukan perjalanan ke luar negeri.   

Lonjakan ekonomi Cina, setelah SARS merebak, telah mendongkrak banyak kota internasional, merek barang mewah dan industri ritel bergantung terhadap konsumsi wisatawan Cina. “Ini adalah pukulan. Turis Cina terus bepergian, mereka berbelanja, dan menghabiskan uangnya untuk membeli produk kecantikan. Wisatawan Cina adalah konsumen paling penting dalam mendukung pertumbuhan industri pariwisata dan ritel,” kata analis konsumen Jefferies LLC, Stephanie Wissink, dikutip dari Bloomberg, Jumat 31 Januari 2020.

Berdasarkan analisis Jefferies, turis Cina menghabiskan sekitar US$150 miliar saat Tahun Baru Imlek pada tahun lalu. Analisis lainnya, Generation Research, menyebutkan industri pariwisata bergerak dengan nilai US$79 miliar pada 2018 dan Asia menyumbangkan pertumbuhan signifikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia juga telah meningkatkan pengawasan di perbatasan untuk memperketat masuknya wisatawan dari Cina, seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi virus corona sebanyak 9.800 orang. Rusia menutup akses masuk dan keluar perbatasan di Cina, sedangkan Amerika Serikat dan Jepang mengeluarkan larangan perjalanan ke Cina.

Sejumlah maskapai penerbangan termasuk British Airways Plc, Cathay Pacific Airways Ltd., Delta Air Lines Inc. and American Airlines Group Inc. telah menunda atau mengurangi penerbangan dari dan ke Cina. Carnival Corp. and Royal Caribbean Cruises Ltd. juga menangguhkan keberangkatan kapal pesiar ke Cina.  

“Orang-orang pasti membandingkan efek SARS yang terjadi pada 2003 dengan merebaknya virus corona saat ini. Efeknya mungkin akan lebih besar dibandingkan saat SARS karena jumlah warga Cina yang bepergian saat ini lebih banyak dibandingkan periode yang lalu,” kata Luya You, analis transportasi Bocom International.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

2 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

2 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

3 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

4 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.