TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi bahkan meluncur sampai di bawah 6.000 pada perdagangan pagi ini, Jumat 31 Januari 2020. Pada pukul 09.45 WIB, indeks merosot ke level 5.991,88 dengan pelemahan 65,71 poin atau 1,08 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Padahal, berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG hari ini dibuka optimistis di zona hijau dengan penguatan 0,31 persen atau 18,86 poin di level 6.076,46. Namun belakangan, dari sembilan sektor yang masuk bursa, semuanya terpantau bergerak di teritori negatif.
Pelemahan tertinggi terjadi pada sektor aneka industri (-2,62 persen), finansial (-1,39 persen), dan industri dasar (-1,10 persen). Dari sisi saham, tercatat 101 saham menguat, 187 saham melemah, dan 388 saham stagnan dari 676 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 1,63 persen dan 1,31 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG pada pukul 09.45 WIB.
Sejumlah sentimen global memang diyakini masih akan menjadi perhatian pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, saat ini perhatian pelaku pasar masih tertuju pada wabah virus corona (coronavirus) asal Cina, yang telah menjalar ke sejumlah negara lain.
Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah tersebut sebagai keadaan darurat global. Status darurat memberikan kesempatan kepada WHO untuk memobilisasi dukungan keuangan dan politik dari dunia internasional guna mengatasi wabah tersebut.
Di pasar Eropa, tingkat suku bunga Inggris pada akhirnya tidak mengalami perubahan. Pasalnya, Bank Sentral Inggris menginginkan lebih banyak bukti mengenai kenaikkan ekonomi yang lebih baik. Sejauh ini proyeksi pertumbuhan ekonomi telah dipangkas dari 1,25 persen menjadi 0,75 persen.
Sementara itu, dari dalam negeri, realisasi investasi industri kimia dan farmasi sepanjang 2019 mengalami tekanan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis, realisasi penanaman modal dalam negeri pada industri kimia dan farmasi dari turun 28,8 persen menjadi Rp9,48 triliun. Adapun investasi asing juga turun 23,3 persen menjadi US$1,48 miliar secara tahunan. “IHSG diperkirakan bergerak di level 6.000 - 6.086 pada perdagangan hari ini,” tulis laporan riset Pilarmas.
BISNIS