di zona merah pada perdagangan pagi ini, Jumat 31 Januari 2020. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak April 2020 dibuka melemah 10,80 poin atau 0,68 persen di level US$1.578,40 per troy ounce.
Dilansir Nasdaq, harga emas ini dipengaruhi kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan global akibat wabah virus corona (coronavirus) di Cina, yang melemahkan minat investor terhadap aset-aset berisiko.
"Kita melihat sedikit aksi penghindaran risiko di pasar akibat kekhawatiran seputar kesehatan global akibat virus corona,” ujar Frank Cholly, pakar strategi pasar senior di RJO Futures, hari ini.
Virus corona ini telah menyebar ke lebih dari 15 negara, menghambat perjalanan global, dan mendorong sejumlah perusahaan untuk menunda operasinya di Negeri Tirai Bambu.
Bahkan, bank sentral AS Federal Reserve menyebut virus ini sebagai sumber ketidakpastian untuk prospek ekonomi. "The Fed tidak menurunkan suku bunga, mereka berada dalam pola holding, tetapi kita akan berada di lingkungan suku bunga yang rendah untuk beberapa waktu dan ini menguntungkan pasar emas," kata Cholly.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan keadaan darurat global terkait penyebaran virus corona yang mematikan dari Cina. Status baru ini diberikan menyusul laporan kenaikan angka kematian yang drastis.
Seiring dengan pergerakan emas, indeks dolar AS, yang melacak kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, berakhir terkoreksi 0,13 persen atau 0,124 poin ke level 97,867. Pelemahan dolar AS diketahui dapat menyebabkan nilai pembelian emas menjadi lebih terjangkau bagi para pembeli yang membayar dalam mata uang lainnya sehingga dapat mengangkat prospek permintaan logam mulia ini.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS