TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan pengalamannya saat pertama kali menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada Juni 2010. Saat itu, Sri Mulyani ternyata merasa dipermalukan oleh Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
"Saya dipermalukan dengan stunting. Your country top rank stunting," kata Sri Mulyani menirukan ucapan dari Kim, dalam diskusi Bank Dunia di Energy Building, Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020.
Saat itu, Sri Mulyani rupanya belum mengetahui apa itu stunting. Setelah itu, barulah ia tahu jika stunting adalah semacam kondisi gagal tumbuh pada seorang anak. "Baru saya wake up, waktu itu angka stunting juga mencapai 38 persen," kata dia.
Setelah itu, Kim meminta Sri Mulyani untuk melakukan sesuatu demi menurunkan angka stunting di Indonesia. Sri Mulyani kemudian mulai ikut menggaungkan pemecahan masalah besar ini di Tanah Air.
Salah satu orang yang diajak diskusi oleh Sri Mulyani adalah Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sama seperti Sri Mulyani, Kalla rupanya juga belum tahu apa itu stunting. Setelah diberi penjelasan, barulah Kalla mulai sadar dengan masalah stunting di Indonesia.
Saat Pemilihan Presiden 2019, kata Sri Mulyani, kedua pasang kandidat pun membahas stunting dalam kampanye mereka. Baginya, ini adalah sebuah prestasi karena masalah tersebut kemudian mulai jadi perhatian di Tanah Air. "Semua ngomong stunting, itu achievement," kata dia.
Di pemerintahan, Sri Mulyani pun berupaya memulai perbaikan. Ia menyebutkan sedikitnya butuh 18 kementerian dan semua daerah dalam menyelesaikan masalah stunting ini. Tahun 2019, angka prevalensi stunting turun jadi 27,67 persen.