Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembentukan Holding Ekosistem Wisata Sedang Dikaji

image-gnews
VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano (kiri) dan Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kanan) saat menyampaikan paparannya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, 24 Januari 2020. TEMPO/Francisca Christy
VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano (kiri) dan Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kanan) saat menyampaikan paparannya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, 24 Januari 2020. TEMPO/Francisca Christy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penggabungan perusahaan pelat merah atau holding sektor sarana dan prasarana perhubungan udara akan diperluas hingga mencakup sektor pariwisata. Direktur PT Angkasa Pura II (persero) Muhammd Awaluddin, mengatakan tujuan pembentukan holding dipertebal dengan target pengembangan destinasi wisata prioritas.

"Wisata kan sudah menjadi core ekonomi kita, sekalian saja holding ini diintegrasikan dengan ekosistem pariwisata kita," ucapnya kepada Tempo, kemarin.

PT Angkasa Pura II merupakan salah satu entitas yang direncanakan bergabung dalam holding penerbangan. Calon anggota lainnya adalah PT Angkasa Pura I (persero), Maskapai Garuda Indonesia, PT Pelita Air Service, Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan alias AirNav Indonesia, serta PT Survai Udara Penas (persero) yang sempat ditunjuk sebagai perusahaan induk.

Holding yang dicetuskan Kementerian Badan Usaha Milik Negara pada masa kepemimpinan Rini Soemarno itu dianggap bisa memangkas beban bisnis BUMN, mulai dari persoalan infrastruktur, regulasi, koneksi pasar, hingga standar pelayanan. Digaungkan ke publik awal tahun lalu, rencana itu diperkuat kajian oleh konsultan PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia.

Proyeksi PwC saat itu menunjukkan bahwa integrarsi usaha sento udara ini bisa mengerek pendapatan seluruh anggotanya, hingga total Rp 23,7 triliun dalam lima tahun. Namun, pembentukannya terhenti padahal sempat ditargetkan rampung usai Lebaran 2019.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, belum ingin berkomentar terkait rencana holding pariwisata. Saat ini, pemerintah pun mewacanakan sejumlah pembentukan holding, seperti di sektor kepelabuhanan, serta jasa rumah sakit. "Enggak, belum itu," kata Arya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, kemarin.

Awaluddin, yang mengikuti pembahasan perdana holding ekosistem wisata, mengatakan kajian lama holding aviasi tengah dikembangkan ulang dan ditargetkan kelar sebelum 2020. "Karena ada potensi baru yang dihitung," kata dia. "Member holding juga bertambah, bisa jadi terkait transportasi darat dan kereta."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu calon anggota utama holding baru ini, menurut dia, adalah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC) yang mengelola banyak aset wisata lokal.

Direktur Utama PT ITDC, Abdulbar Mansoer, mengaku ikut dalam pertemuan untuk menjajaki pembentukan holding tersebut. "Tapi baru ikut rapat permulaan saja, masih undangan awal. Tidak tepat kalau saya menjelaskan, pemerintah saja," katanya kepada Tempo.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiapura, pun mengaku sudah mendengar rencana baru Kementerian BUMN itu. "Memang diinformasikan, tapi saya belum ikut pembahasannya."

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan, mengatakan entitasnya sangat menyambut pengembangan konsep holding aviasi itu. "Malah memberi nilai tambah. Kami mengelola tiga dari lima bandara di pariwisata super prioritas."

FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS PAE DALE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

19 menit lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

2 jam lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

1 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

2 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

6 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

7 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

8 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

10 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

10 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.


Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

10 hari lalu

Suasan kota Gran Canaria di Kepulauan Canary. Foto: @m_etn
Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Warga Kepulauan Canary, Spanyol melakukan mogok makan justru saat terjadi lonjakan wisatawan. Apa alasannya?