TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada Kamis, 30 Januari 2020. Penguatan ini terjadi seiring kembalinya kepercayaan investor untuk mengambil posisi beli memanfaatkan saham-saham yang harganya sudah terkoreksi pasca hantaman virus corona.
IHSG pun dibuka menguat 17,05 poin atau 0,28 persen menjadi 6.130,10. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,52 poin atau 0,45 persen menjadi 1.004,84.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, mengatakan bahwa koreksi harga saham dalam beberapa hari terakhir ini dijadikan momentum sebagian investor melakukan akumulasi beli saham sehingga IHSG bergerak naik. "Momentum koreksi saham hari sebelumnya dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang," katanya.
Saat ini, lanjut dia, secara teknikal IHSG sedang berada dalam konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikan lebih tinggi.
Namun, Direktur Utama Foster Asset Management Andreas Yasakasih meminta pasar masih terus waspada pada sentimen wabah virus corona. Hal ini diyakini masih dapat menjadi faktor yang bisa menahan kenaikan IHSG lebih tinggi.
"Masalah virus corona masih menjadi perhatian investor, investor wait and see, butuh konfirmasi mengenai penanganannya bagi yang telah terkontaminasi," ujar Andreas.
Menurut dia, hal itu dikarenakan dampak wabah virus corona dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global, karena segala target yang dicanangkan dalam mendorong perekonomian dapat menjadi tidak berjalan sesuai harapan. "Pengaruh virus corona besar terhadap ekonomi global kalau tidak segera teratasi," ucapnya.
Seiring dengan penguatan IHSG, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 233,80 poin (1,00 persen) ke 23,145,60, indeks Hang Seng turun 195,40 poin (0,72 persen) ke 26.965,19, dan indeks Straits Times melemah 0,70 poin (0,02 persen) ke posisi 3.181,87.
ANTARA