TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menguat hingga penutupan sesi pertama pada perdagangan hari ini, Rabu, 29 Januari 2020.
Data Bloomberg menunjukkan saham Krakatau Steel pada pagi hari ini dibuka di level 278 atau 3,73 persen. Sementara hingga penutupan sesi pertama, saham Krakatau Steel ditutup menguat 8,96 persen di level 292.
Saham Krakatau Steel juga menjadi salah satu saham pendorong laju IHSG yang juga naik tipis 0,22 persen ke level 6.124.59. Saham lain yang juga menjadi penggerak indeks hingga sesi pertama yaitu PT Bumi Resource Tbk., PT Bukit Asam (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,dan PT Sky Energy Indonesia Tbk.
Pergerakan saham Krakatau Steel yang merangkak naik hari ini juga melanjutkan tren serupa pada Selasa kemarin. Tercatat pada penutupan perdagangan kemarin, saham Krakatau Steel naik 3,08 persen ke level Rp 268. Meski begitu, bila dibandingkan dengan posisi 29 Januari 2020, saham KRAS masih mengalami koreksi sebesar 39,67 persen.
Penguatan saham Krakatau Steel hingga penutupan perdagangan sesi pertama hari ini sejalan dengan rencana perseroan dalam restrukturisasi utang. Sebagaimana diketahui, emiten bersandi saham KRAS itu telah meneken kesepakatan restrukturisasi utang senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun dengan sepuluh kreditor.
Proses restrukturisasi utang disepakati selama sembilan tahun, terhitung mulai 2019 hingga 2027. Berkat restrukturisasi, beban bunga pinjaman selama sembilan tahun tersebut turun dari US$ 847 juta menjadi US$ 466 juta.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya meminta Krakatau Steel menjalankan operasional perusahaan dengan benar usai melakukan restrukturisasi utang. "Apa operasional (KS) ke depan. Itu yang saya ingin pastikan kita kawal," ujar Erick Thohir di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.
Soal hal ini, Erick Thohir mengaku sudah bicara tegas kepada Direktur Utama Krakatau Steel. "Sekarang kuncinya operasional. Ini yang saya harapkan salah satunya titip kepada Bapak Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, kalau habis restrukturisasi maka operasionalnya harus benar," kata Erick.
Restrukturisasi utang tersebut menjadi salah satu restrukturisasi utang terbesar yang pernah ada di Indonesia. Kesepakatan restrukturisasi ini telah selesai ditandatangani oleh keseluruhan kreditur pada 12 Januari 2020 lalu.
BISNIS | ANTARA