TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) berencana mengalirkan setrum ke 168 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) pada 2020. Program ini dilakukan untuk mendukung akselerasi pertumbuhan kendaraan bebas energi di Indonesia.
"SPKLU ini dibangun oleh PLN sendiri, PLN dengan swasta, swasta murni. Tapi semua listrik dari PLN," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.
Jumlah tersebut hampir sepuluh kali lipat dibandingkan total SPKLU yang tersedia sepanjang 2019. Hingga akhir tahun lalu, PLN baru menyediakan 17 SPKLU.
Adapun penyebaran SPKLU yang akan dibangun pada 2020 menyesuaikan kebutuhan mobil listrik. Titik-titik persebarannya pun disesuaikan dengan rekomendasi stakeholder yang membutuhkan pengisian daya.
"Termasuk kecepatannya, nanti akan menyesuaikan kebutuhan. Kalau tarifnya, nanti akan berlaku komersial," ucapnya.
Sebelumnya, PLN telah menjalin kerja sama dengan 20 perusahaan terkait pengadaan SPKLU. Sebanyak 20 entitas itu ialah Gojek, Grab, Blue Bird, Transjakarta, Mobil Anak Bangsa, BYD, PT POS, Jasamarga, Pertamina, Angkasa Pura, PT Jaya Ancol, BCA, Lippo Mall, Nissan,
BMW, DFSK, Mitsubishi, Prestige Image Motorcars, dan Gesits.
Untuk mendukung pengembangan SPKLU, PLN menyiapkan pembangunan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT). EBT nantinya bakal menyuplai kebutuhan kendaraan listrik.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Indonesia akan mampu memproduksi kendaraan listrik sendiri. Beberapa waktu lalu, ia menyatakan sejumlah pabrikan kendaraan telah bersepakat membangun pabrik perusahaan listrik di Indonesia, salah satunya Hyundai.
"Ini sesuai keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia bukan hanya pasar tetapi juga basis produksi," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 27 November 2019 lalu.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA