Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Corona Meluas, Harga Minyak Mentah Kian Jeblok

image-gnews
Reaksi pialang saham saat mengamati harga minyak mentah yang menurun di Bursa Saham New York, Jumat (11/12). Harga minyak light sweet untuk kontrak Januari turun 13 sen (0,2 persen) pada Kamis sore waktu setempat (Jumat WIB). AP Photo/Richard Drew
Reaksi pialang saham saat mengamati harga minyak mentah yang menurun di Bursa Saham New York, Jumat (11/12). Harga minyak light sweet untuk kontrak Januari turun 13 sen (0,2 persen) pada Kamis sore waktu setempat (Jumat WIB). AP Photo/Richard Drew
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah kian jeblok pada perdagangan pagi ini, Senin, 27 Januari 2020. Hal tersebut seiring kekhawatiran atas dampak penyebaran Virus Corona terhadap permintaan untuk komoditas tersebut.

Data Bloomberg menyebutkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2020 anjlok 2,33 persen atau 1,26 poin ke level US$ 52,93 per barel pada pukul 10.38 WIB. Sejalan dengan WTI, harga minyak mentah acuan global Brent untuk pengiriman Maret 2020 terpantau merosot 1,29 poin atau 2,13 persen ke level US$ 59,4 per barel.

Dengan begitu, harga minyak WTI dan Brent terpantau terus tertekan untuk hari kelima beruntun sejak perdagangan Selasa pekan lalu. Pada perdagangan Jumat lalu, keduanya berakhir terjerembab lebih dari 2 persen masing-masing.

Dilansir dari Bloomberg, jumlah korban tewas dan terinfeksi akibat Virus Corona terus meningkat. Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasikan 2.744 kasus penularan di China daratan dan jumlah kematian yang bertambah menjadi 80 korban jiwa.

Sementara itu, pemerintah setempat memperpanjang periode liburan Tahun Baru Imlek di tengah laporan bahwa penyebaran infeksi yang semakin intensif dengan gelombang kasus baru bermunculan di seluruh dunia. “Ini bisa menjadi salah satu kejadian yang paling signifikan pukulannya terhadap permintaan dalam sejarah,” ujar Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group Inc.

Flynn memperkirakan hal itu akan memicu penurunan permintaan sebanyak ratusan ribu barel. "Kekhawatiran atas cepatnya penyebaran akan menghantam permintaan minyak,” ucapnya. Virus tersebut menjadi pemicu terbaru untuk pasar minyak, yang telah dilanda gejolak dalam nadi produsen-produsen OPEC dari Timur Tengah dan Afrika Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, pasar juga menghadapi beban dari pasokan minyak mentah global yang melimpah, bahkan ketika Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan aliansinya memangkas produksi guna menopang harga. Investor pun ramai-ramai menjual minyak mentah di tengah aksi jual besar-besaran untuk aset-aset berisiko dan kekhawatiran mengenai dampak penularan virus terhadap konsumsi bahan bakar yang disebabkan larangan perjalanan.

Goldman Sachs Group Inc. memprediksikan bahwa permintaan minyak global kemungkinan akan turun sebesar 260.000 barel per hari tahun ini serta dapat memangkas hampir US$ 3 dari harga satu barel minyak mentah, dengan mengacu pada epidemi SARS pada 2003. Meski demikian, pemerintah Arab Saudi mengungkapkan optimismenya bahwa krisis virus corona sejauh ini akan memiliki "dampak yang sangat terbatas" pada konsumsi.

Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan bahwa pengekspor minyak terbesar di dunia ini mencermati dampak situasi yang ditimbulkan wabah Virus Corona baik terhadap ekonomi Cina dan fundamental pasar minyak.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar.  REUTERS/Guadalupe Pardo
Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.


Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

6 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.


Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

6 hari lalu

Kilang Minyak Pertamina Dumai. antaranews.com
Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.


Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

6 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.


Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

6 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

7 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

7 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

10 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.


Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

10 hari lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.


Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

34 hari lalu

Kilang minyak  Omsk, Rusia, 1 Desember  2020. REUTERS/Alexey Malgavko
Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.