TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim terdapat sejumlah keuntungan dari dioperasikannya runway 3 Bandara Soekarno-Hatta. Yang pertama, menurut Budi Karya, runway akan meningkatkan aspek keselamatan penerbangan.
"Runway 3 Bandara ini meningkatkan safety (keamanan) melalui pemisahan runway, take off dan landing. Lalu, east cross connection taxiway mengurai risiko taxi blocking," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 24 Januari 2020.
Budi Karya melanjutkan, keuntungan selanjutnya dari pengoperasian runway ini ialah meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat. Dengan beroperasinya runway 3 Bandara Soekarno-Hatta, kapasitas pergerakan pesawat naik dari 81 ke 100 pergerakan.
Kemudian, ujar dia, runway 3 Bandara Soekarno-Hatta ini juga digadang-gadang mampu mengurangi antrean pesawat, baik di darat maupun di udara. Budi Karya mengimbuhkan, keberadaan runway tersebut juga bakal mengurangi jarak antar-pesawat. "Jarak tempuh dari apron ke taxiway pun lebih dekat dan variatif dengan adanya east cross connection," tuturnya.
Yang kedua, runway 3 Bandara Soekarno-Hatta itu disebut-sebut bakal memberikan keuntungan bagi maskapai penerbangan. Khususnya, kata Budi Karya, untuk meningkatkan on time performance atau ketepatan waktu.
Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Kamis, 23 Januari 2020. Selain runway, Jokowi turut meresmikan sejumlah fasilitas di Terminal 3, gedung VIP, dan east-connection taxiway.
"Dengan adanya runway 3 Kita harapkan pengaturan manajemen untuk take off dan landing semakin baik sehingga kapasitasnya lebih banyak. Kita harapkan pelayanan semakin baik,” kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, saat ini kepadatan jumlah penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai meningkat. Karenanya, selain merampungkan runway 3, Jokowi meminta AP II segera agar segera membangun Terminal 4 untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Jokowi menargetkan Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat selesai dibangun pada akhir 2022 atau awal 2023. "Sebelum penuh, harus disiapkan dulu sehingga masyarakat terlayani," ujarnya.
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO) sebelumnya sempat menyoroti pembangunan runway 3. ICAO melayangkan surat resmi kepada Kementerian Perhubungan pada 17 Desember 2019 terkait hal itu. Surat itu berisi permintaan agar penggunaan landasan pacu anyar ini dibatasi.
"ICAO menyarankan agar Kementerian Perhubungan membatasi penggunaan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta hanya untuk periode-periode tertentu," tulis ICAO dalam suratnya yang diterima Tempo, 31 Desember 2019.