TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mempercepat upaya revitalisasi pasar tradisional. Ketua Umum APPSI Ferry Juliantono mengatakan program revitalisasi pasar tradisional tidak hanya pembangunan fisik, tetapi juga pada pengelolaan hingga kebersihannya.
“[Revitalisasi pasar] itu kan juga merupakan bagian dari janji kampanye Presiden Jokowi dan tentu kita harus mendukung program revitalisasi pasar. Yang kami sampaikan juga selain sukses di proses pembangunannya secara fisik tapi juga revitalisasi pasar itu juga memenuhi prinsip dan kaidah-kaidah pengelolaan baik dari sisi kebersihan, listriknya, ada juga beberapa prinsip-prinsip yang sesuai standar SNI [Standar Nasional Indonesia],” ujar Fery seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kamis 23 Januari 2020.
Ferry yang juga politisi Partai Gerindra itu meminta percepatan revitalisasi pasar bisa dilakukan pemerintah dan BUMN secara simultan. Program revitalisasi pasar diakuinya bisa dilakukan secara beriringan dengan upaya pemerintah membangun infrastruktur dan perumahan rakyat.
Menurutnya, keberadaan pasar tradisional cukup terpinggirkan di tengah himpitan pasar modern. Apalagi, dia menilai banyak pasar modern didirikan tidak jauh dari lokasi pasar tradisional sehingga persaingan bisnis pun menjadi tidak adil. “Tadi kami sampaikan juga banyak retail modern yang kemudian berdiri melanggar aturan dari zonasi di aturan tentang zonasi antara ritel modern tidak boleh kurang dari 500 meter,” kata Fery.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyebutkan pemerintah sudah merevitalisasi sekitar 5.248 pasar hingga akhir tahun lalu.
Menurut Jerry, program revitalisasi pasar melibatkan sejumlah kementerian atau lembaga. Ia meyebutkan, yang terlibat antaralain Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, Kementerian PUPR, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
BISNIS