TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan sistem transportasi di ibu kota baru di Kalimantan Timur akan serba elektronik dan otomatis.
"Di ibu kota baru semua transportasi adalah serba elektrik dan otomatis," kata Presiden saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Jajaran Kemenhan, TNI dan Polri di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika Kemenhan, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020.
Di hadapan lebih dari 500 peserta Rapim Kemenhan, TNI dan Polri, Presiden menayangkan sebuah video tentang ibu kota.
"Ini kita harapkan menjadi sebuah loncatan kita menjadi negara maju," ujar dia.
Sebelum memutar video, ia menyebutkan keinginan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan memindahkan gedung atau pindah lokasi.
"Yang kita rencanakan bukan pindah gedung, bukan pindah lokasi, tapi yang kita inginkan adalah berubahnya pola pikir dan pola kerja," kata Presiden.
Ia menyebutkan harus ada sistem dan kultur baru di pemerintahan yang mengedepankan kecepatan.
"Ke depan tidak ada lagi negara besar mengalahkan yang kecil atau yang kaya mengalahkan yang miskin," kata Presiden.
Menurut dia, yang ada adalah negara yang cepat akan memakan negara yang lambat.
"Kuncinya ada di situ. Biarpun kaya dan besar, tapi kalau lambat pasti akan tertinggal oleh yang cepat," kata Jokowi.
ANTARA