TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia informasi perjalanan, TripAdvisor, dikabarkan telah mengurangi jumlah karyawannya. Di tengah persaingan yang semakin ketat dengan Google, TripAdvisor mulai meyerah dan merumahkan sekitar 200 karyawan.
Data yang dihimpun Bloomberg, Kamis 23 Januari 2020, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih dari 3.800 karyawan per akhir September 2019. Namun, perusahaan harus mengurangi biaya-biaya seiring dengan mengetatnya persaingan yang dilancarkan Google. Pada awal November, saham TripAdvisor merosot lebih dari 20 persen dalam satu hari setelah perusahaan melaporkan hasil yang suram untuk kuartal III/2019.
Seorang juru bicara TripAdvisor menolak mengomentari kabar ini. Meski demikian, ia merujuk pada pemaparan informasi oleh perusahaan baru-baru ini, yang mejelaskan adanya upaya TripAdvisor untuk mengurangi dan mengalokasikan kembali pengeluaran di bagian-bagian tertentu demi menjaga profit.
Induk Google, Alphabet Inc. telah meluncurkan alat pencarian baru untuk perjalanan atau travel yang menyaingi TripAdvisor. Google bahkan menambahkan ulasannya sendiri tentang hotel, restoran, dan tujuan lain.
Google juga telah menjejali bagian atas hasil pencarian mobile-nya dengan lebih banyak iklan. Pergerakan Google memaksa banyak perusahaan, termasuk TripAdvisor, untuk membeli lebih banyak iklan dari raksasa mesin pencarian itu agar traffic online tetap mengalir.
Disebutkan bahwa tantangan utama perusahaan adalah langkah Google mendorong listproduk hotelnya sendiri dalam hasil pencarian dan menyedot traffic yang sebelumnya direngkuh TripAdvisor. “Google menjadi lebih agresif. Kami tidak mengira ini akan berbalik,” ujar CEO TripAdvisor Stephen Kaufer saat itu, seperti dilansir Bloomberg Kamis ini.
BISNIS