TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah memutuskan untuk menurunkan target kunjungan wisatawan asing sebanyak 2 juta orang lebih rendah dibanding tahun lalu. “Kemarin (targetnya) 20 juta (wisatawan asing), sekarang 18 juta,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran1, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rizki Handayani di Bandung, Rabu 22 Januari 2020.
Rizki berdalih, target jumlah kunjungan wisatawan itu dipangkas karena pemerintah memilih untuk berkonsentrasi mengejar devisa dari sektor tersebut. “Selama ini melihat dari wisatawan datang, jumlahnya sekian, spendingnya sekian. Sekarang kita ingin spendingnya lebih banyak,” kata dia.
Dengan menurunkan target tersebut, pemerintah diharapkan bisa lebih fokus menggarapnya. “Target tahun ini sekitar 18 juta. Banyak orang bilang, kenapa diturunkan? Karena kita akan mengelola lebih sedikit tapi kita mengharapkan pengeluaran mereka lebih banyak. Kita menargetkan sasaran wisatawan untuk segmen-segmen tertentu,” kata Rizki.
Rizki mengatakan, orientasi pengembangan wisata saat ini mengejar target devisa. “Jangan kita habis energi untuk kemudian (mengejar) jumlah, sebenarnya ada segmen tertentu yang jumlahnya tidak 20 juta (orang), tapi kita harus ambil karena spending-nya lebih banyak. Ujungnya kan devisa,” kata dia.