TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Konsultan Properti Savills Indonesia yakin prospek industri retail khususnya pusat perbelanjaan masih akan cerah pada tahun 2020. "Jakarta itu dengan penduduk 10 juta itu, mal-nya sangat sedikit, masih kurang," ujar Head of Research and Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus, Rabu, 22 Januari 2020.
Sebab, kata Anton, saat ini total pasokan retail di Jakarta hanya sebanyak 3,1 juta meter persegi. Angka ini lebih sedikit dibandingkan pasokan retail di kota-kota lain di luar negeri.
Sementara pada tahun 2020 ini, Anton menyebutkan sudah ada sejumlah pusat perbelanjaan di seputaran Jakarta dijadwalkan bakal dibuka. Sebagian besar dari mal itu akan menyasar pasar kelas menengah ke atas sebesar 60 persen dan sisanya diisi oleh mal yang memiliki target pasar kelas atas.
Sejumlah pusat belanja baru itu nantinya akan berlokasi di Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. "Selama ini memang Jakarta Timur paling sedikit jumlah mal-nya," tuturnya.
Dengan adanya rencana pembukaan sejumlah mal baru itu, Anton menilai perkiraan daya beli masyarakat yang turun tidak sepenuhnya benar. Sebaliknya, menurut dia, mal malah menjadi tempat tujuan rekreasi warga kota Jakarta. “Contohnya, biasanya keluarga saat weekend keluar rumah untuk makan di mal, kan,” ujar Anton.
Jika menilik pada angka sepanjang tahun 2019, Savills mencatat hanya ada tiga mal baru di Jakarta. Ketiga mal itu adalah Lippo Plaza Mampang, Citiwalk Gajah Mada, dan Citra Xperience.
Dengan terbatasnya pasokan baru ruang retail dan masih adanya proses pembangunan sejumlah mal, maka keterisian pun menurun. Savills mencatat, angka keterisian sektor retail turun dari 12,1 persen di tahun 2018 menjadi 10,4 persen di tahun 2019.
DEA REZKI GERASTRI | RR ARIYANI