Tempo.Co, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menceritakan proses penunjukannya sebagai bos maskapai pelat merah. Irfan mengatakan pengangkatannya tak melalui lobi-lobi.
"Saya sempat diajak ketemu Menteri BUMN (Erick Thohir). Memang ada pembicaraan (soal penunjukan Dirut). Tapi setelah itu saya hanya menunggu. Tidak lobi-lobi," kata Irfan saat dihubungi Tempo seusai ditunjuk sebagai bos Garuda Indonesia, Rabu, 22 Januari 2020.
Irfan Setiaputra mengatakan pencalonannya berawal dari pemanggilan oleh Erick Thohir. Pemanggilan itu dilakukan pada akhir tahun 2019. Dalam pemanggilan tersebut, Erick Thohir sempat mengajak Irfan berbicara pelbagai hal mengenai kondisi BUMN secara keseluruhan.
Sebagai mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti), Irfan Setiaputra diminta memberikan beberapa masukan. Setelah itu, terjadi pertemuan-pertemuan selanjutnya. Menurut Irfan, dirinya memang pernah ditawari untuk bergabung di BUMN, namun tak langsung dicalonkan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia.
Pembicaraan secara spesifik soal pencalonannya di Garuda Indonesia baru terjadi pada Senin, 20 Januari 2020 kemarin. Kala itu, Irfan diajak bertemu oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. "Saya ketemu sebentar dengan Pak Tiko (Kartika). Di situlah beliau menceritakan kondisi soal Garuda Indonesia," katanya.
Di saat yang sama, Irfan Setiaputra baru mengetahui bahwa dirinya benar-benar masuk bursa calon Direktur Garuda Indonesia. "Pencalonan itu juga melalui assesment. Ya, seperti layaknya teman-teman yang lain," ujarnya.
Sambil terkekeh, Irfan Setiaputra mengakui bahwa sampai tadi pagi ia tak mengetahui bakal resmi ditunjuk sebagai bos perusahaan berkode emiten GIAA itu. Namun, ia menyatakan sempat diminta tim Erick Thohir untuk standby atau bersiap-siap.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB Garuda Indonesi yang digelar hari ini telah menetapkan Irfan Setiaputra sebagai direktur utama perusahaan tersebut. Pemimpin RUPSLB, Sahala Lumban Gaol, menyatakan pencalonan Irfan mutlak dipilih oleh pemegang saham.
"Luar biasa sekali. Pemilihan ini disetujui mayoritas pemegang saham sampai 98 persen," ujarnya di kantor Garuda Indonesia, Rabu, 22 Januari 2020.
Irfan Setiaputra menyingkirkan sejumlah nama yang sebelumnya sempat disorongkan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Adapun Irfan akan menggantikan pemimpin sebelumnya, Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara yang dipecat karena tersangkut kasus kargo gelap.
Berdasarkan penelusuran Tempo, Irfan merupakan lulusan S-1 Teknik Informatika ITB. Dulunya di ITB, ia terdaftar di angkatan 1989. Sejak lulus hingga kini, Irfan tercatat telah melanglang buana di sejumlah perusahaan di bidang teknologi informatika.
Irfan Setiaputra tak hanya pernah memimpin perusahaan pelat merah. Namun juga perusahaan swasta. Ia tercatat pernah menempati kursi bos di IBM, LinkNet dan Cisco. Pada 2000, Irfan pernah meraih penghargaan IBM STAR of the STARS Award, IBM Professional Achievement Award, dan Best CEO versi majalah SWA.