Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jiwasraya Bermasalah, Simak 3 Hal Sebelum Pilih Asuransi

image-gnews
Wartawan saat meliput kendaraan hasil sitaan dari tersangka korupsi PT Asuransi Jiwasraya yang terparkir di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2020. Kejaksaan Agung menyita delapan mobil mewah serta satu unit motor Harley Davidson. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Wartawan saat meliput kendaraan hasil sitaan dari tersangka korupsi PT Asuransi Jiwasraya yang terparkir di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2020. Kejaksaan Agung menyita delapan mobil mewah serta satu unit motor Harley Davidson. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

Tempo.Co, Jakarta - Kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya menjadi perbincangan setelah investasi berbalut asuransi yang ditawarkannya, JS Saving Plan bermasalah.  Salah seorang pemegang polis Jiwasraya Rudyantho Depassau pun kini hanya berharap duit Rp 5 miliar-nya kembali. Pasalnya produk dengan janji pertambahan nilai 6,5 persen yang ia beli itu seyogyanya telah jatuh tempo pada 2018 lalu. Namun, hingga kini, duit itu belum juga dibayarkan.

"Padahal saat itu marketing mengatakan produk ini lebih aman karena milik pemerintah," ujar Rudyantho dalam sebuah diskusi di bilangan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Januari 2020.

Belajar dari kasus tersebut, Tempo merangkum sejumlah tips bagi masyarakat untuk memilih produk asuransi dan investasi yang tepat.

1. Jangan tergiur imbal hasil besar
Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengatakan calon pemodal sebaiknya tidak tergiur oleh iming-iming return atau yield yang tinggi. Alih-alih, ambil produk dengan proyeksi imbal hasil yang wajar. "Kalau bunga deposito 6 persen atau SBI di sekitar 5,75 persen ya jangan membeli produk dengan return berlebihan," ujar dia di bilangan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Januari 2020.

Akademikus dari Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastadi mengatakan produk yang baik adalah yang tidak mencampurkan asuransi dengan investasi. Sebab, dua produk tersebut sejatinya memiliki perbedaan tipe. Ia mengatakan produk investasi biasanya cenderung berisiko, ketimbang asuransi yang mesti pruden.

"Jadi memang kalau kita bicara produk Jiwasraya ini mereka menawarkan produk investasi di mana bunganya jauh lebih tinggi dibandingkan deposito. Tapi secara empiris kita melihat banyak produk ini gagal, bukan hanya gagal bayar tapi di satu sisi imbal hasil yang tinggi itu tidak mungkin bisa dicapai," ujar Fithra.

2. Lihat manajemen dan rating perusahaan penerbit produk
Irvan Rahardjo mengatakan pengecekan manajemen perusahaan bisa dilakukan dengan cara sederhana, misalnya mencoba menghubungi kantornya. Kalau itu saja susah, lalu komplain tak dilayani, hingga sulit menemui direksi, artinya manajemen perusahaan kurang baik.

Selain itu, calon nasabah juga bisa memanfaatkan informasi mengenai peringkat asuransi. Irvan mengatakan informasi semacam itu bisa dengan mudah ditemukan.

"Tapi harus hati-hati juga oleh rating asuransi, karena Jiwasraya juga dikatakan asuransi terbaik. Itu kan basisnya semua laporan keuangan," tutur Irvan.

3. Lihat laporan keuangan dan laporan investasi perusahaan
Anggota Ombudsman Alamsyah Saragih mengatakan cara paling sederhana bagi masyarakat untuk memastikan keamanan produk asuransi yang mau dibeli adalah dengan melihat laporan keuangan perusahaannya. Dari sana, lihat daftar investasinya.

"Jangan hanya selembar seperti yang diminta OJK di dalam annual report ada catatan atas laporan keuangan," tutur Alamsyah. "Lihat daftar investasinya, cek apakah saham-saham yang dibeli itu masuk dalam katagori indeks 80 atau lainnya di bursa. Kalau tidak, hati-hati, jangan bikin transaksi kepada mereka."

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

16 hari lalu

Tony Benitez. Prudential Indonesia
Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.


PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

16 hari lalu

Asuransi Jiwa Kresna Life. kresnalife.com
PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.


Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

16 hari lalu

Asuransi Jiwa Kresna Life. kresnalife.com
Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.


PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

16 hari lalu

Asuransi Jiwa Kresna Life. kresnalife.com
PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?


KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

19 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia


Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

36 hari lalu

(Dari kiri) Head of Corporate Communication Prudential Indonesia, Dewi Mayasari; Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnanen; Head of Product Design, dan Junaedy Aries Wijaya, dalam acara media briefing di Seribu Rasa, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.


Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

41 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.


Kejaksaan Agung Rampas Aset Benny Tjokro di Selandia Baru, Vila Seharga Rp32 Miliar

27 Januari 2024

Tim Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan Agung merampas aset vila senilai Rp32,8 miliar milik terpidana korupsi Jiwasraya Benny Tjockrosaputro alias Bentjok di New Zealand, Jumat, 26 Januari 2024. Foto: ANTARA/HO-Puspenkum Kejaksaan Agung
Kejaksaan Agung Rampas Aset Benny Tjokro di Selandia Baru, Vila Seharga Rp32 Miliar

Terpidana kasus korupsi Jiwasraya, Benny Tjokrosaputro, memiliki vila seharga Rp 32,8 miliar di Selandia Baru


OJK Catat 15 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

12 Januari 2024

Ilustrasi asuransi. Pixabay
OJK Catat 15 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK akan memantau pemenuhan Appointed Actuary dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar industri asuransi dapat tumbuh sehat ke depan.


Kisah Nasabah Jiwasraya Tolak Restrukturisasi yang Temui Ombudsman hingga Kemenkeu

10 Januari 2024

Perwakilan nasabah Inkracht Jiwasraya, Machril, usai bertemu dengan Ombudsman, Jiwasraya, dan Kementerian Keuangan di kantor Ombudsman, Jakarta pada Rabu, 10 Januari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kisah Nasabah Jiwasraya Tolak Restrukturisasi yang Temui Ombudsman hingga Kemenkeu

Perwakilan nasabah Jiwasraya yang menolak restrukturisasi bertemu dengan Ombudsman, manajemen Jiwasraya, dan Kementerian Keuangan.