TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor akan berkonsultasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait rencana operasional moda transportasi trem di daerah itu. Sebelumnya, sudah ada rekomendasi dari hasil kajian konsultan PT Colas Rail.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, hasil kajian PT Colas Rail menujukkan bahwa jalan-jalan di Kota Bogor layak dilintasi trem. Namun, konsultan itu merekomendasikan Pemerintah Kota Bogor untuk menggunakan trem baru yang desain bodynya disesuaikan dengan karakter jalan dan ruang terbuka di Kota Bogor.
Menurut Dedie, dari penjelasan PT Colas Rail, jika Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan trem hibah dari Belanda, desain bodynya kurang cocok dengan kondisi jalan-jalan di Kota Besar. "Trem hibah dari Negara Belanda, bodynya besar dan tinggi dari permukaan jalan juga cukup tinggi yakni sekitar 90 centimeter," katanya.
Opsi yang direkomendasikan dari PT Colas Rail, kata dia, adalah memesan trem dari perusahaan pembuatan kereta api PT INKA di Madiuan Jawa Timur, untuk membuat trem dan desainnya disesuaikan dengan kondisi di Kota Bogor.
Berdasarkan hasil kajian dari PT Colas Rail, Pemerintah Kota Bogor akan berkonsultasi dengan Kementerian Perhubungan serta akan mendengarkan arahannya.
"Kalau Kementerian Perhubungan menyetujui menggunakan trem baru, kami akan meminta solusi langkah selanjutnya dalam pengadaan trem. Kalau Kementerian Perhubungan menyarankan untuk menggunakan trem hibah, kami akan menggunakannya," katanya.
ANTARA