Tempo.Co, Jakarta - Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Bidang Promosi dan Pemasaran Budi Tirtawisata memasang target ambisius untuk kunjungan turis asing ke Indonesia pada masa mendatang. Ia yakin, jumlah wisatawan mancanegara atau wisman akan mencapai 24 juta jiwa.
"Ini sesuatu yang sangat mungkin. Saat ini, wisman Vietnam sudah hampir 20 juta dan Thailand hampir 40 juta," ujar Budi di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Januari 2020.
Menurut Budi, dengan jumlah kunjungan turis asing mencapai 24 juta orang, devisa yang akan diperoleh negara mencapai US$ 32 miliar. Angka ini setara dengan Rp 448 triliun.
Adapun dengan target tersebut, ia meyakini bahwa kontribusi kunjungan wisman terhadap pendapatan produk domestik bruto atau PDB akan mencapai 5,5 persen. Dengan begitu, kontribusi turis asing terhadap pertumbuhan ekonomi termasuk salah satu yang tertinggi.
Sebagai upaya untuk menggenjot masuknya tamu turis asing ke Indonesia, Budi menyarankan pemerintah memperkuat industri MICE. MICE merujuk pada turis asing kategori bisnis yang datang untuk keperluan meeting (rapat), incentive (program insentif), convention (konvensi), dan exhibition (pameran).
Budi menerangkan bahwa turis asing dengan motif kunjungan MICE saat ini terhitung lebih menguntungkan ketimbang turis asing konvensional. Turis asing MICE mampu mendatangkan devisa sekitar US$ 400-450 per orang per hari. Sedangkan turis asing untuk kepentingan leisure hanya menghabiskan US$ 150 per orang per hari.
Di sisi lain, pemerintah juga disarankan memikirkan pembuatan agenda-agenda besar bersakal internasional saat masa sepi kunjungan atau low season. "Jadi saat low season, kunjungan wisman tetap memiliki kontribusi (terhadap PDB)," ucapnya.
Target kunjungan turis asing yang ditetapkan PHRI ini sejatinya melampaui realisasi wisman yang datang ke Indonesia sepanjang 2019. Pada tahun lalu, kunjungan wisman hanya mencapai sekitar 16,4 juta dari target mula-mula 20 juta wisman.