TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan pemerintah Indonesia belajar dari Abu Dhabi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Salah satunya adalah pemerintah ingin meniru keberhasilan Abu Dhabi yang didatangi turis asing dalam jumlah besar. "Kemarin Mohammed bin Zayed (Pangeran Mahkota Abu Dhabi) bilang secara spesifik ke Presiden (Joko Widodo), waktu Presiden tanya kenapa Abu Dhabi ini turisnya begitu banyak. Satu jawaban beliau (ialah) tidak ada fear, tidak ada ketakutan," kata Luhut di Jakarta, Kamis, 16 Januari 2020.
Luhut yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Abu Dhabi, mengatakan ibu kota terbesar di Uni Emirat Arab itu mendapatkan jumlah turis hingga 29 juta orang dari mancanegara. Sementara turis dalam negeri sendiri mencapai 1,9 juta.
Lebih jauh, Luhut menjelaskan, penciptaan rasa aman di dalam negeri menjadi kunci penting dalam meningkatkan ekonomi dari aspek pariwisata, selain memperbaiki infrastruktur dan melibatkan masyarakat secara langsung dalam kegiatan ekonomi pariwisatanya. "Sekarang, di samping memperbaiki infrastruktur, di samping memperbaiki pendidikan, kita harus menciptakan rasa aman pada semua orang yang datang ke mari (Indonesia)," ucapnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebelumnya meminta jajaran kementerian terkait untuk meningkatkan koordinasi dalam mengambil langkah-langkah pengembangan destinasi wisata tersebut. Ia meminta menteri-menterinya untuk lebih memperhatikan aspek ekonomi rakyat dengan melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi wisata dalam penyediaan fasilitas umum, akomodasi, suvenir dan makanan.
“Perlunya meningkatkan sumber daya dan masyarakat sekitar daerah pariwisata dalam memberikan pendampingan dan pembinaan dalam menyediakan fasilitas, akomodasi dan kuliner,” kata Ma'ruf.
Dengan melibatkan masyarakat setempat, Ma'ruf Amin berharap usaha mikro, kecil dan menengah dapat turut mengembangkan desa wisata di daerah wisata super prioritas. “Menjadi penting juga peran serta UMKM dalam menggerakkan potensi desa wisata. Itu perlu didukung dalam pendampingan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan."
ANTARA