Sementara itu, sepanjang tahun berjalan, saham GIAA masih mencatatkan return negatif sebesar 6,02 persen dengan nilai kapitalisasi pasar yang tercatat senilai Rp12,11 triliun.
Fahressi Fahalmesta, Analis Ciptadana Sekuritas Asia, menjelaskan bahwa pembenahan yang terjadi di dalam internal Garuda tidak memberikan efek yang terlalu besar terhadap pergerakan sahamnya. Sebab, pembenahan manajemen dinilai tidak memiliki dampak terhadap kinerja keuangan perseroan. Hal tersebut memiliki respons yang berbeda dibandingkan dengan kejadian laporan keuangan yang harus dilakukan pencatatan ulang.
“Tapi kalau menang ada masalah GCG mungkin akan ada ke impact ke discount harga sahamnya, jadi mungkin akan terkena impact,” katanya.
Kendati demikian, pembenahan GCG di internal Garuda yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dinilai dapat membuat para pelaku pasar memiliki kepercayaan lebih ke depannya. “Jadi saya melihatnya saham Garuda ini di-drive-nya bukan karena perubahan direkturnya,” tutur Fahressi.
BISNIS