Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbaiki CAD, Pemerintah Dorong Ekspor Kopi dan Kakao ke Swiss

Reporter

Editor

Rahma Tri

image-gnews
Salah seorang petani menunjukkan cara memetik buah kakao saat kunjungan petani di rumah Budidaya Kakao desa Lumbewe kecamatan Burau, Luwu Timur, Sulsel, 17 November 2015. Kunjungan yang di ikuti 60 orang dari Forum Petani Kakao se-Indonesia ini dalam upaya mempercepat peningkatan produksi dan produktifitas untuk mencapai target gerakan nasional Kakao sebesar 1,1 juta ton. TEMPO/Iqbal Lubis
Salah seorang petani menunjukkan cara memetik buah kakao saat kunjungan petani di rumah Budidaya Kakao desa Lumbewe kecamatan Burau, Luwu Timur, Sulsel, 17 November 2015. Kunjungan yang di ikuti 60 orang dari Forum Petani Kakao se-Indonesia ini dalam upaya mempercepat peningkatan produksi dan produktifitas untuk mencapai target gerakan nasional Kakao sebesar 1,1 juta ton. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah terus berfokus menekan current account deficit (CAD). Salah satu caranya dengan menggenjot ekspor komoditas unggulan hasil perkebunan Indonesia ke beberapa negara, salah satunya ke Swiss.

"Jadi tadi melihat peluang ekspor yang begitu besar ke Swiss, dan kebetulan tadi disampaikan Swiss sudah ada perjanjian perdagangan bebas," ujar Teten di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin, 13 Januari 2020.

Adapun komoditas unggulan perkebunan Indonesia, kata Teten adalah kopi, dan kakao. Selain dua komoditas itu, Indonesia juga ingin meningkatkan ekspor produk hortikultura, produk berbasis bambu, obat-obatan herbal, dan hasil laut.

Swiss dianggap potensial karena merupakan salah satu pintu masuk menuju pasar Eropa. "Kita sebenarnya bisa menggunakan Swiss sebagai pintu masuk ke pasar Eropa, jadi kita akan manfaatkan betul kerja samanya," ujar Teten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, saat ini neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss surplus karena mengandalkan hasil tambang seperti emas dan logam mulia lainnya. Namun, untuk komoditas hortikultura masih sangat sedikit, khusus untuk kopi sendiri nilai ekspor Indonesia ke Swiss baru mencapai US$ 30 juta. "Artinya ruangan untuk tumbuh dan berkembang itu masih sangat besar. Sehingga, kita akan dorong kopi-kopi Indonesia ke Swiss dan kemudian masuk ke pasar Swiss apakah ke Nestle, atau kah ke pemain-pemain kopi yang lain," kata Teten.

Teten juga akan mendorong petani kopi dan kakao dari hasil perkebunan rakyat untuk bisa mengekspor produknya ke luar negeri. "Kopi itu 95 persen produk Rakyat, hanya 5 persen yang PTP (PT Perkebunan Nusantara), perkebunan, jadi sebenarnya sebagian besar produsen kopi, kakao kita itu memang UMKM," ungkapnya.

Namun Teten memberikan catatan, jika Indonesia bersungguh-sungguh meningkatkan ekspor komoditas milik Indonesia ke Swiss harus ada perbaikan dari segi kualitas, karena pasar Eropa pasti menetapkan standar tingggi untuk barang-barang yang berasal dari luar negeri. "Karena kita tahulah kalau mengekspor ke negara-negara maju tentu ada requirement dari impor, standard product, sertifikasi dan lain sebagainya," ujar Teten.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

1 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024


Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

1 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

1 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

1 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

2 hari lalu

Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.


Demi Lobster Kawan Vietnam

2 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

2 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.