TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas perdagangan di pasar finansial Filipina hari ini, Senin 13 Januari 2020 ditiadakan. Penutupan pasar dilakukan seiring dengan meningkatnya aktivitas erupsi atau letusan gunung api Taal yang memuntahkan abu dan asap.
Dilansir dari Reuters, suspensi perdagangan di Filipina hari ini mencakup perdagangan saham, fixed-income, dan spot kurs peso terhadap dolar AS.
“Perdagangan fixed-income reguler dan settlement operation diharapkan akan berlanjut pada Selasa 14 Januari 2020,” kata operator platform perdagangan fixed-income di Filipina, PDS Group, dalam sebuah pernyataan.
Langkah tersebut diambil untuk memastikan keselamatan karyawan dan pedagang setelah gunung api Taal yang terletak di dekat kota Manila erupsi. Gunung itu memuntahkan abu dengan volume besar yang menyelimuti seluruh ibu kota negara Filipina itu.
Secara terpisah, Asosiasi Bankir Filipina mendorong bank-bank untuk melancarkan kebijakan guna memastikan keselamatan karyawan mereka.Selain itu, Bursa Efek Filipina menyatakan bahwa operasi kliring di Securities Clearing Corporation of the Philippines (SCCP) juga telah ditangguhkan.
Tak hanya pasar finansial, kegiatan belajar mengajar dan kantor-kantor di Manila ditutup pada hari ini. Otoritas seismologi setempat memperingatkan erupsi gunung tersebut bisa terjadi kapan saja yang berpotensi memicu tsunami.
"Kecepatan peningkatan aktivitas vulkanik Taal mengejutkan,” ujar Maria Antonia Bornas, kepala spesialis penelitian sains di Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) kepada awak media.
Phivolcs sebelumnya telah menaikkan tingkat kewaspadaan menjadi 4 dari 5, yang berarti “letusan berbahaya dapat terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari”.
Phivolcs juga memperingatkan kemungkinan bahaya tsunami vulkanik dan aliran gas panas dan materi vulkanik yang cepat yang dapat menghantam area di sekitar danau Taal, sebuah destinasi liburan akhir pekan yang populer di Manila.
Saat ini pemerintah setempat mengevakuasi sekitar 8.000 penduduk pulau di mana gunung api Taal yang sedang erupsi itu berada. "Sekitar 6.000 sudah keluar dari zona bahaya pada Minggu dini hari, kata Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Dewan Manajemen kepada awak media.