TEMPO.CO, Jakarta - Di awal tahun 2020, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. ditinggalkan dua direkturnya per 8 Januari. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan di laman resmi Bursa Efek Indonesia, dua direktur yang hengkang dari Maybank adalah Eri Budiono dan Jenny Wiriyanto.
“Perseroan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham untuk memutuskan permohonan diri tersebut dalam jangka waktu paling lambat 90 hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut,” tulis Maybank dalam keterbukaan informasi yang dikutip Ahad 12 Januari 2020.
Sebelum mengundurkan diri, Jenny merupakan Direktur Community Financial Services Maybank sejak 2009. Dia juga pernah menjabat Executive Vice President Bank Danamon sebelum bergabung dengan Maybank.
Kemudian, Eri dikenal sebagai Direktur Perbankan Global Maybank sejak diangkat pada 24 April 2015. Ari pernah menjadi bankir di ABN AMRO Bank pada 1993, dan HSBC-Indonesia selaku Head of Corporate Banking.
Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria memastikan kinerja perseroan tak akan terganggu meski dua direktur mengundurkan diri. “Seperti biasanya akan ada Plt [Pelaksana tugas]. Iya [kinerja perseroan] tidak terpengaruh karena sudah terinstitusi dengan baik dan ada program suksesi,” ujar Taswin kepada Bisnis.
Pada 2020 emiten berkode BNII ini memiliki target pertumbuhan aset di kisaran 7,7% secara tahunan (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit perseroan dipatok tumbuh sekitar 10 persen yoy pada 2020.
Pada segi pendanaan, Maybank Indonesia memasang target pertumbuhan sekitar 7-8 persen. Sebagai catatan, hingga kuartal III/2019 penyaluran kredit Maybank Indonesia mengalami penurunan 1,1 persen i menjadi Rp 129,8 triliun.