Chief Executive Officer DFC Amerika Serikat, Adam Boehler, mengatakan peluang investasi Rp 60 miliar tersebut masih bisa meningkat hingga empat hingga lima kali lipat mengingat DFC baru berdiri selama dua pekan dan masih bisa menjaring pembiayaan lebih besar.
Adapun Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Atmadji Sumarkidjo, membenarkan proyek tol menjadi yang paling dilirik DFC. “Mereka masih akan mengirimkan tim teknis ke Indonesia. Sementara itu, Kementerian BUMN menyiapkan data dari perusahaan soal proyek yang bisa ditawarkan, misalnya pada Tol Jawa dan Tol Sumatera, ” ucapnya kepada Tempo.
Hingga akhir 2019, Kementerian PUPR merampungkan pembangunan 1.500 kilometer jalan bebas hambatan baru yang dikerjakan sejak akhir 2014, bertepatan awal periode kepresidenan Joko Widodo. Panjang itu menambah 780 kilometer tol eksisting yang telah dirampungkan rezim sebelumnya.
Direktur Utama Lembaga Pembiayaan Infrastruktur Non-Anggaran Pemerintah (PINA) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Ekoputro Adijayanto, mengatakan lembaganya telah menfasilitasi pemenuhan pendanaan (financial close) 6 proyek jalan tol nasional hingga saat ini. Meski masih sekedar penjajakan, dia menyebut PINA juga diundang bertemu DFC Amerika pada Jumat lalu. “Pertemuannya di rumah Duta Besar Amerika, intinya kami sambut baik investasi yang datang lewat DFC ini,” kata Eko.
MUHAMMAD HENDARTYO | EKO WAHYUDI | YOHANES PASKALIS PAE DALE