TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyebut ada 27 perusahaan yang akan mencatatkan saham di BEI tahun ini. Dia mengatakan perusahaan yang sudah masuk pipeline itu akan melakukan pencatatan dengan mekanisme penawaran umum perdana.
"Mereka kebetulan yang sudah memenuhi semua persyaratan. Intinya, kita sudah siap dari sisi pencatatan dan perdagangan," kata Yetna di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020.
Dia mengatakan 27 perusahaan itu telah melengkapi dan memasukkan dokumen yang dibutuhkan untuk menjadi emiten baru ke manajemen BEI.
"Ada 27 di pipeline, itu tersebar di sektor yang menarik, dari sisi sizing dan sektor. Jadi menyebar rata," jelas dia.
Dari 27 perusahaan tersebut, kata Yetna, 40 persen telah memiliki aset di atas Rp 259 miliar. Sedangkan 30 persennya merupakan perusahaan skala menengah dan 30 persen sisanya adalah korporasi kecil.
Adapun perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor mulai dari pembiayaan, properti, agrikultur, trade services, dan barang konsumsi.
Namun, Nyoman enggan membeberkan identitas nama seluruh calon perusahaan tercatat tersebut. Menurutnya, salah satu calon emiten baru itu mengincar tambahan modal sekitar Rp 1 triliun dari penawaran umum perdana itu.
HENDARTYO HANGGI