TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melansir hasil survei yang menunjukkan penjualan eceran tetap tumbuh positif pada November 2019, meskipun melambat dibandingkan penjualan pada bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2019 yang tumbuh 1,3 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan IPR Oktober 2019 sebesar 3,6 persen (yoy).
"Tumbuh positifnya penjualan eceran ditopang oleh penjualan pada kelompok Suku Cadang dan Aksesori, kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Jumat, 10 Januari 2020.
Dia mengatakan penjualan eceran pada Desember 2019 diprakirakan tidak setinggi pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini terindikasi dari pertumbuhan IPR Desember 2019 yang secara tahunan menurun sebesar 0,2 persen (yoy).
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penjualan kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, serta kelompok Barang Lainnya.
Menurut Onny, hasil survei mengindikasikan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang diprakirakan meningkat.
"Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang meningkat menjadi 154,6, dari 149,2 pada bulan sebelumnya," kata dia.
HENDARTYO HANGGI