TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Uni Emirat Arab atau UEA telah menawarkan lapangan pekerjaan yang besar untuk Indonesia. Hal itu dia sampaikan usai rapat dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
"Kita kan mau yang skilled labor, tapi mereka buka supaya bisa juga yang non skilled. Tapi kita belum mau," kata Luhut di kantornya Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.
Luhut mengatakan jumlah tenaga kerja Indonesia yang dibutuhkan sebanyak ribuan orang. "Kita maunya yang skilled kita mau supaya dia latih orang kita di sini supaya masuk ke sana. Karena banyak yang skilled labor yang dibutuhkan," ujar dia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melakukan kunjungan kerja resmi perdana pada 2020 ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), dengan fokus peningkatan kerja sama bidang ekonomi-energi yang rencananya membawa kesepakatan investasi senilai US$ 18,8 miliar.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan tujuan utama Presiden Jokowi ke Abu Dhabi adalah pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan dan Wakil Presiden Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum pada 11-13 Januari 2020.
Fokus kunjungan kerja resmi ini menitikberatkan kerja sama investasi di bidang migas dan mineral. "Intinya itu, semua (kemungkinan kesepakatan dan nilai investasi) sedang dihitung. Makanya tadi banyak sekali teman-teman yang ikut (rapat). Masih akan ada negosiasi hari Rabu dan Kamis," kata Retno, seusai mengikuti rapat koordinasi Menko Maritim dan Investasi tentang Kerja Sama Investasi United Arab Emirates, Selasa, 7 Januari 2020.
Retno menambahkan Jokowi juga dijadwalkan akan menjadi pembicara kunci dalam Abu Dhabi Sustainable Week. Di sana, Kepala Negara akan berbicara seputar pembangunan ekonomi dan keberlanjutan energi.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Abu Dhabi Husin Bagis mengatakan penandatanganan kerja sama proyek dengan total investasi senilai US$ 18,8 miliar.
BISNIS