Tempo.Co, Jakarta - Perusahaan Umum Percetakan Uang RI atau Perum Peruri memenangkan tender Bank Sentral Peru untuk mencetak uang kartal Peru, Nuevo Sol. Nilai proyek dari tender itu mencapai 16 juta euro atau Rp 248,1 miliar.
"Dari total nilai proyek itu, kami mengerjakan total 520 juta bilyet," kata Direktur Pengembangan Usaha Perum Peruri Fajar Rizki di kantor Kementerian BUMN, Rabu, 8 Januari 2020.
Penekenan kontrak kerja sama proyek akan dilakukan oleh pihak Bank Sentral Peru dan Direktur Utama Perum Peruri Dwina Septiani Wijaya pada pekan depan. Dalam proyek tersebut, entitas pelat merah ini akan memproduksi tiga pecahan Nuevo Sol dari total empat keping mata uang yang ditenderkan.
Sebelum memenangkan tender di Bank Sentral Peru, Perum Peruri telah menggarap sejumlah proyek internasional lainnya. Salah satunya dengan konsorsium Pakistan, yakni mencetak cukai tembakau. Perum Peruri, kata Fajar, juga telah mencetak perangko untuk Nelal dan Filipina dan mencetak paspor untuk Sri Lanka.
Saat ini, target pasar Perum Peruri meliputi ASEAN dan Asia Selatan. Namun, pada 2020, Fajar menargetkan jangkauan market perusahaan akan diperluas hingga Afrika. Perusahaan juga akan mengikuti bidding untuk sejumlah proyek yang ditawarkan bank sentral maupun perusahaan asing lainnya.
Untuk bisa bersaing di kancah internasional, Fajar mengatakan perusahaannya menawarkan produk dengan skala keamanan tinggi. "Kami juga menjamin keaslian dari produk-produk yang dikeluarkan," ucapnya.
Fajar berharap tender-tender internasional ini akan memperkuat arus modal dan pendapatan perusahaan. Adapun berdasarkan data yang dipaparkan, pada 2019, pendapatan usaha Peruri tercatat sebesar Rp 3,9 triliun atau meningkat 23 persen ketimbang 2018 yang hanya Rp3,1 triliun.
Dari jumlah itu, laba usaha perusahaan tercatat sebanyak Rp595 miliar atau meningkat 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih Peruri mencapai Rp 360 miliar.
Sementara itu, laba Peruri sebelum dikurangi bunga utang dan pajak terutang atau Ebitda terekam sebesar Rp 943 miliar. Dalam paparan yang sama, total aset yang dicatatkan Perum Peruri ialah Rp 5,46 triliun atau meningkat 5 persen dibandingkan 2018.