TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah maskapai penerbangan di Asia menghindari wilayah udara Iran, menyusul tindakan balasan negara ini ke Amerika Serikat dengan menembakkan roket ke pangkalan udara gabungan AS-Irak pada Rabu pagi waktu Baghdad.
Singapore Airlines Ltd. telah menyatakan akan mengalihkan penerbangan-penerbangannya ke Eropa. Perusahaan khawatir karena serangan dan konflik akan meluas di Timur Tengah.
“Mengingat perkembangan terbaru di wilayah itu, seluruh penerbangan SIA [Singapore Airlines] menuju dan dari Eropa dialihkan dari wilayah udara Iran, ”kata Singapore Air dalam pernyataan melalui surat elektronik kepada Bloomberg, Rabu 8 Januari 2020.
Selain Singapore Airlines, maskapai asal Taiwan China Airlines juga menyatakan tidak akan terbang melalui wilayah Iran ataupun Irak karena meningkatnya tensi di kawasan itu, seperti dilaporkan Reuters.
Langkah serupa dilakukan oleh Eva Air, maskapai penerbangan lain di Taiwan, dan Malaysia Airlines yang menyatakan menghindari terbang di atas wilayah udara Iran.
Hari ini, pesawat milik maskapai Ukraina dilaporkan jatuh sesaat setelah tinggal landas dari Bandara Teheran Iran. Belum diketahui apa penyebab jatuhnya pesawat jenis Boeing 737-800 tersebut.
Serangan tersebut merupakan aksi pembalasan pertama Iran atas serangan udara AS di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada Jumat 3 Januari 2020. Kepada televisi Iran, Garda Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa akan ada tindakan lebih lanjut yang dilancarkan sebagai respons atas kematian Soleimani.
BISNIS