TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau akan BCA menambah alokasi penyuntikan modal ke PT Bank Royal menjadi Rp 1 triliun pada tahun ini. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja menyampaikan manajemen saat ini telah memutuskan menaikkan penambahan modal ke bank Royal dari Rp 700 miliar menjadi Rp 1 triliun.
"Nanti kami akan minta izin OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan RUPS (rapat umum pemegang saham)," kata Jahja, Senin, 6 Januari 2020.
BCA memiliki komitmen untuk menaikkan Bank Royal ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2 dan akan bertransformasi jadi bank digital. Saat ini Bank Royal masuk kategori bank BUKU 1 dengan modal inti sebesar (tier 1) sebesar Rp 319,71 miliar.
Berdasarkan catatan Bisnis, BCA akan mengarahkan Bank Royal untuk menggarap pasar BCA group. BCA berharap Bank Royal dapat mengoptimalkan semua layanan keuangan berbasis digital hingga mampu bersaing dengan bank serta teknologi finansial lainnya.
“Kami mungkin akan masuk ke market yang bank besar belum serap. Contoh ya, dealer mobil bekas ada 3.000-an. Nah yang baru BCA cover itu 500. Masih ada 2.500 (dealer tersisa), kalau dengan (bank) digital mungkin jaminan yang ada, segala macam, bisa dikerjakan,” ujar Jahja belum lama ini.
BCA menargetkan peluncuran bank digital tersebut akan dilakukan pada Juni 2020. Ekosistem dan pelayanan Bank Royal seluruhnya akan dilakukan secara digital, di antaranya simpan dana, investasi, lending, bahkan interaksi akan dilakukan melalui mobile banking (m-banking). Sementara tarik tunai dapat dilakukan melalui ATM BCA.
BISNIS