TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan belum tahu kabar dugaan penahanan satu keluarga penumpang yang mengkritik pelayanan maskapai Garuda Indonesia oleh pilot. Ia mengatakan akan mengecek kebenaran informasi sebelum menentukan sikap.
"Kami lihat apa yang dilakukan, apa melanggar hal-hal yang sifatnya mandatori dari yang namanya safety, kalau itu berkaitan dengan safety itu sanksinya tegas sekali ya. Tapi kalau pelayanan, ya, kami lakukan pembinaan, pasti kami tegur," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 6 Januari 2019.
Berdasarkan sepengetahuannya, kata Budi, pilot tidak memiliki kewenangan menahan penumpang. "Mestinya enggak ada," ucap dia.
Sebelumnya, media sosial Twitter dihebohkan dengan cerita seorang warga net yang mengaku "ditahan" oleh pilot yang membawanya terbang ke Bali. Peristiwa bermula dari pramugari yang tidak mengizinkan suaminya mengantarkan anaknya ke toilet dengan alasan keamanan. Saat itu, kata dia, pesawat dalam posisi mau mendarat namun menunggu antrean.
Kecewa tidak diizinkan, si suami kembali ke tempat duduk dan mengeluh ke istrinya yang diduga sambil mengeluarkan kata-kata umpatan.
Begitu mendarat dan hendak keluar bandara, sejumlah petugas mencegat warga net itu dan keluarganya. Para petugas ini, berdasarkan cerita @jesswjk, diperintah oleh pilot karena dianggap menghina Garuda.
Tempo berupaya mengkonfirmasi kejadian tersebut ke Humas Garuda Indonesia Dicky Irchamsyah. "Lagi kami cek," katanya.
AHMAD FAIZ | FRANCISCA CHRISTY ROSANA