TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy atau Core, Piter Abdullah memperkirakan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran bisa berimbas pada laju aliran modal asing masuk ke Indonesia. Ia khawatir, tensi AS-Iran yang meninggi itu dapat menahan aliran modal asing untuk masuk ke Indonesia.
"Dalam kondisi ketidakpastian misal adanya ancaman perang, pemilik dana akan menempatkan dananya di tempat paling aman, yaitu Amerika. Mereka tidak mau investasi di tempat berisiko, termasuk Indonesia," tutur Piter dalam pesan singkat, Ahad, 5 Januari 2020. Ia mengatakan ketegangan geopolitik antara dua negara tersebut merusak sentimen positif yang terbangun pasca kesepakatan dagang antara AS dan Cina.
Menurut Piter, ketegangan AS-Iran pada akhirnya bisa berdampak negatif pula pada Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di pasar modal, bahkan terhadap nilai tukar. "Tentunya kita berharap kedua pihak bisa menahan diri dan menyelesaikan perbedaan dengan jalan damai," tutur Piter. "Kalau itu yang terjadi, pasar keuangan global akan aman, demikian juga dengan IHSG dan rupiah."
Secara terpisah, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih juga menilai IHSG bisa saja terkoreksi secara temporer. Hal tersebut sangat bergantung kepada ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. "Ini kan baru ada omongan Iran akan membalas, belum ada aksi realistis jadi koreksi sangat temporer," ujarnya. Berbeda cerita kalau nantinya sudah terjadi aksi perang antara dua negara.
Senada, Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan panasnya tensi di Timur Tengah juga akan menjadi perhatian pasar pekan depan. Sebab, ada kenaikan harga minyak di akhir pekan ini akibat serangan udara AS ke milisi Irak yang di dukung oleh pemerintah Iran. Serangan udara AS dikabarkan menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.
Penyataan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang berjanji akan membalas serangan tersebut, menurut Hans, menimbulkan kekawatiran terjadi konflik di wilayah tersebut. Selain menahan laju arus modal asing, meningkatnya kekhawatiran bahwa ketegangan Timur Tengah juga dapat mengganggu pasokan minyak dan telah membuat harga minyak naik.
CAESAR AKBAR | EKA YUDHA SAPUTRA