TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengusulkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memperbesar kapal angkatan laut. Dengan demikian, keamanan di laut Indonesia lebih kuat, khususnya menyusul polemik dengan Cina di Perairan Natuna.
"Saya usul supaya ada kapal ocean going, karena kita belum pernah punya sejak republik ini merdeka," ujar dia di Kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Jumat, 3 Januari 2020.
Ia mengusulkan Prabowo membeli kapal 138-140 meter frigate. Untuk oembeliannya, Luhut menyerahkan kewenangannya kepada Prabowo.
Di samping kapal Angkatan Laut, Luhut mengatakan Badan Keamanan Laut juga akan dilengkapi peralatannya. Sehingga nanti di Laut Natuna akan ada pangkalan Angkatan Laut, Bakamla, dan kapal perikanan.
Luhut sebelumnya mengatakan perkara kehadiran kapal penjaga pantai Cina di Perairan Utara Natuna tak perlu dibesar-besarkan. Sebab, di sisi lain, Indonesia juga memiliki kekurangan dalam penjagaan di zona ekonomi eksklusif. "Sebenarnya kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE," ujar Luhut.
Saat ini, ia mengatakan coast guard Indonesia alias Bakamla atau Badan Keamanan Laut tengah diproses agar menjadi lebih baik. "Kalau kita tidak hadir kan orang hadir di tempat kita."
Ia mengatakan, salah satu perbaikan yang mesti dilakukan untuk memperkuat Bakamla ke depannya adalah dengan menambah kapal dan peralatannya. Karena itu, ia menyebut Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan adanya pembangunan lebih banyak kapal Bakamla untuk melakukan patroli.