TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan ikan nelayan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau berkurang sekitar 75 persen sejak 2 bulan terakhir. "Kalau sejak 2 bulan terakhir, iya, penurunannya jauh turun," kata pengumpul ikan Kabupaten Natuna, Boy melalui sambungan telepon di Batam, Jumat, 3 Januari 2020.
Ia menyatakan, biasanya satu kelompok nelayan mengumpulkan hingga 4 kotak ikan. Satu kotak bisa memuat hingga 100 kilogram ikan. Namun kini, para pencari ikan hanya bisa mengumpulkan 1 kotak. "Itu penghasilan empat hari di laut. Ada juga yang seminggu di laut dapat dua kotak," ujar dia.
Menurut dia, terdapat beberapa penyebab pendapatan nelayan Natuna berkurang sejak 2 bulan terakhir, diantaranya karena cuaca dan gelombang laut yang tinggi, serta ketakutan nelayan melaut jauh.
Ia menambahkan, nelayan Natuna kini tidak berani melaut jauh karena khawatir tertabrak kapal Vietnam yang mencari ikan di sekitar laut yang sama.
"Karena nelayan yang ada di Natuna kapalnya kecil. Mau menyeberang jauh takut. Karena di sini kebanyakan kapal Vietnam," kata dia.
Banyak nelayan Natuna yang memilih untuk mencari ikan hanya di perairan terdekat, meski peluang mendapatkan ikan di tempat jauh lebih banyak. Sementara itu, dari Natuna dilaporkan, Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah, Bunguran Timur, Natuna, Herman mengimbau anggotanya agar tidak takut untuk terus melaut. Ia berharap Kapal Pengawas Indonesia turut mengawasi nelayan Natuna saat mencari ikan di perairan Indonesia.