TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto merespons ihwal dampak banjir di beberapa wilayah. Dia memperkirakan hal itu berpengaruh pada laju inflasi Januari 2020.
"Banjir, tentunya akan berpengaruh. Kalau itu kontinyu," kata Suhariyanto, Kamis, 2 Januari 2020.
Namun jika selama banjir tidak berpengaruh kepada pasokan dan distribusi komponen inflasi, tidak akan besar pengaruhnya. "Tapi pasti ada (pengaruh banjir ke komponen inflasi)," ujarnya.
Lebih jauh Suhariyanto berharap banjir tidak akan berlanjut. "Karena kita harus berjalan kaki terus-terusan. Jadi mudah-mudahan enggak, kita harapkan sudah, sehingga semua musibah ini akan berhenti," ujar dia.
Banjir menggenang sejumlah wilayah di Jakarta dua hari ini, termasuk kantor pusat BPS, Jakarta Pusat. Hari ini BPS dijadwalkan merilis laporan inflasi bulan Desember 2019.
Suhariyanto yang sudah berada di kantor sejak pagi, terlihat dalam foto keluar gedung mengenakan celana digulung dan sandal jepit. "Tadinya saya berharap tidak banyak yang datang, tapi pada semangat datang," kata dia pada acara rilis hari ini. Meski banjir, rilis inflasi berjalan sesuai jadwal.
Adapun pada Desember 2019 terjadi inasi sebesar 0,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 139,07. Dari 82 kota IHK, 72 kota mengalami inasi dan 10 kota mengalami deasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,28 persen dengan IHK sebesar 139,73 dan terendah terjadi di Watampone sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 135,06. Sementara deasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,88 persen dengan IHK sebesar 138,34 dan terendah terjadi di Bukittinggi dan Singkawang masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 133,58 dan 137,78.