TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat angka inflasi sepanjang Januari hingga Desember 2019 sebesar 2,72 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka itu terendah sejak 10 tahun terakhir.
"Inflasi 2019 yang berada di bawah 3 persen merupakan inflasi terendah sejak 2009," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2019.
Dia mengatakan inflasi pada 2009 sebesar 2,78 persen. Sedangkan tahun 1999 itu sebesar 2,13 persen. Adapun target inflasi pada 2019 sebesar 3,5 +- 1 persen.
Pada Desember 2019 terjadi inasi sebesar 0,34 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 139,07. Dari 82 kota IHK, 72 kota mengalami inasi dan 10 kota mengalami deasi.
Inasi tertinggi terjadi di Batam sebesar 1,28 persen dengan IHK sebesar 139,73 dan terendah terjadi di Watampone sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 135,06. Sementara deasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,88 persen dengan IHK sebesar 138,34 dan terendah terjadi di Bukittinggi dan Singkawang masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 133,58 dan 137,78.
Dia mengatakan inasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,78 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,09 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,05 persen. Adapun komponen inti pada Desember 2019 mengalami inasi sebesar 0,11 persen. Tingkat inasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember) 2019 dan tingkat inasi komponen inti tahun ke tahun masing-masing sebesar 3,02 persen.