TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia Tahun 2020 pada hari ini. Ia berharap pada tahun ini semua pemangku kepentingan bisa membersihkan pasar modal dari praktik jual beli saham yang tidak benar.
"Tahun 2020 saya harapkan dapat menjadi momentum bagi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BEI (Bursa Efek Indonesia) untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator yang sering memanipulasi," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis, 2 Januari 2019.
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG terpantau bergerak fluktuatif di zona hijau pada awal perdagangan pertama 2020, Kamis, 2 Januari 2020.
Data Bloomberg menunjukkan IHSG dibuka naik 0,22 persen atau 13,59 poin di level 6.313,13. Kemudian pada pukul 09.05 WIB, tenaga indeks tergerus ke level 6.305,60 dengan kenaikan hanya 0,1 persen atau 6,06 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin lalu, 30 Desember 2019, sesi perdagangan terakhir sebelum libur Tahun Baru, IHSG menutup pergerakannya di level 6.299,54 dengan pelemahan 0,47 persen atau 29,77 poin.
Lebih jauh Jokowi mengatakan para manipulator kerap memoles harga saham tidak sesuai dengan sebenarnya. Misalnya saham berharga Rp 100 per saham dipoles menjadi Rp 1.000 per saham, hingga Rp 4.000 per saham. "Hati-hati, ini harus dibersihkan dan dihentikan," ucapnya.
Jokowi mengatakan upaya pembersihan pasar modal ini berkaitan dengan kepercayaan yang hendak dibangun di mata para investor. Menurutnya, praktik saham gorengan banyak menimbulkan korban dan kerugian, sehingga tidak boleh ada lagi ke depannya.
Karena itu, Jokowi meminta semua pihak harus memberikan perlindungan kepada para investor. "Manipulasi pasar dan trans keuangan yang menjurus pada fraud, pada kriminal harus ditindak dengan tegas," tuturnya.
Di samping itu, ia mengimbuhkan bursa mesti menciptakan sistem transaksi yang transparan, terpercaya, dan valid. Hal tersebut, menurut dia sangat penting untuk membangun ekosistem dan atmosfer pasar modal yang baik. "Kepercayaan yang begitu besar dari berbagai pihak harus kita jaga," kata Jokowi. "Jangan kalah dengan yang jahat-jahat."