Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG masih berusaha untuk keluar dari fase konsolidasi wajarnya mengawali tahun baru 2020.
“Dengan memanfaatkan momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend,” kata William seperti dikutip dari riset hariannya.
William menyebutkan capital inflow yang masih tercatat secara year-to-date (ytd) menunjukkan bahwa minat investor asing masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia. "Karena itu kami memprediksi hari ini, IHSG berpotensi menguat di level 6.198 - 6.402," tuturnya.
Hal berbeda disampaikan oleh Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta. Ia memprediksi IHSG akan terkoreksi terbatas pada perdagangan awal 2020. Dia menilai ada potensi koreksi terbatas pada pergerakan IHSG sehingga hanya berpeluang menuju ke support terdekat. "Berdasarkan indikator, MACD menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, Stochastic telah membentuk pola dead cross di area positif," papar Nafan melalui riset hariannya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 naik 0,15 persen atau 0,85 poin ke level 556,16 pada pukul 09.06 WIB, setelah dibuka menguat 0,31 persen atau 1,7 poin di posisi 557,01.
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas juga ikut bergerak positif, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (+0,89 persen), serta indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China yang masing-masing menguat 0,79 persen dan 0,89 persen.
Sementara itu, di pasar mata uang, nilai tukar rupiah terpantau melemah 31 poin atau 0,22 persen ke level Rp 13.897 per dolar AS pada pukul 08.57 WIB. Sebelumnya rupiah berakhir terapresiasi 59 poin di poisisi 13.866 pada Selasa lalu.
BISNIS