TEMPO.CO, Jakarta -Direksi PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pembangkit dan Pusat Pengatur beban Jawa Bali sebelum bergulirnya malam Tahun Baru.
Inspeksi ini dilakukan guna memantau dan memastikan kembali kesiapan pasokan listrik terhadap kondisi 22 sistem besar di Indonesia termasuk beberapa sistem isolated saat malam Tahun Baru.
Baca Juga:
Dari inspeksi tersebut diketahui perkiraan beban puncak di Jakarta pada malam tahun baru yaitu 3.800 Mega Watt (MW). "Siaga tahun baru tetap dilaksanakan dengan menyiagakan sebanyak 2.337 personel," kata Vice President Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah, dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 31 Desember 2019.
Beberapa titik keramaian malam tahun baru di Jakarta, kata Dwi, juga mendapat pantauan khusus seperti Bundaran Hotel Indonesia, Monas, dan Ancol. Untuk menjaga kehandalan pasokan yang berada di lokasi pusat-pusat keramaian tersebut PLN siagakan gardu hubung bergerak, trafo bergerak, dan UPS .
Sementara itu, Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga melakukan inspeksi mendadak ke beberapa instalasi listrik yang ada di kota Yogyakarta. "Kunjungan ini dilakukan dalam rangka untuk melihat secara langsung kesiapan keandalan listrik khususnya di Wilayah Jawa Tengah dan DIY," kata Darmawan.
Secara keseluruhan, PLN menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Natal dan Tahun Baru. Masa siaga dimulai dari 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020.
Selama masa siaga malam Tahun Baru ini, PLN menyiapkan 2.327 posko siaga, 31.337 personil, 4.591 unit kendaraan yang siap bertugas 24 jam untuk menjaga keandalan pasokan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.