TEMPO.CO, Jakarta – Bursa Efek Indonesia atau BEI mencatat jumlah investor yang berasal dari generasi milenial mendominasi perdagangan saham individu sepanjang 2019. Berdasarkan demografi investor, sebanyak 44,62 persen penanam modal berada di rentang usia di bawah 30 tahun.
“Total aset dari 44,6 persen penanam modal milenial itu berjumlah Rp 12,42 triliun,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi di kantor BEI pada Senin, 30 Desember 2019.
Adapun berdasarkan paparan yang sama, investor dengan rentang usia 31-40 mengambil porsi 24,44 persen dengan total aset keseluruhan Rp 32,13 triliun. Investor usia 41 tahun ke atas menempati posisi minoritas 30,9 persen meski aset mereka tercatat paling besar.
Menurut Inarno, BEI akan terus mendorong munculnya investor-investor muda untuk perdagangan pasar modal di tahun mendatang. Saat ini, pihaknya telah menggencarkan sejumlah strategi, misalnya dengan melakukan sosialisasi di kampus-kampus.
Kantor-kantor cabang BEI yang berjumlah 29 unit di seluruh Indonesia akan dikerahkan untuk turun langsung ke sejumlah universitas di daerah guna berkomunikasi dengan mahasiswa. Selain itu, BEI memiliki galeri investasi yang saat ini mencapai ratusan unit. Galeri itu merupakan hasil kerja sama kampus dan BEI.
Di sisi lain, dalam penutupan perdagangan saham Senin ini, BEI mencatat terjadi peningkatan jumlah investor saham secara keseluruhan sebesar 30 persen menjadi 1,1 juta berdasarkan rekaman data single investor identification atau SID. Adapun investor di pasar modal yang meliputi investor saham, reksa dana, dan surat utang pada akhir 2019 mencapai 2,48 juta investor. Angka ini naik 50 persen dari 2018 yang mencapai 1,62 juta investor.